DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika khawatir jika suatu saat nanti Bali akan menjadi Pulau
HIV/Aids. Kekhawatiran ini cukup beralasan karena penyebaran HIV/AIDS di Pulau Bali hingga ke pelosok perdesaan.
Penyebaran penyakit yang pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1984 itu ditengarai sudah menyebar ke seluruh wilayah Bali. Penyebaran yang cepat tersebut diakibatkan oleh menjamurnya kafe remang-remang yang diduga melakukan prostitusi terselubung. Saat ini kafe remang-remang sudah masuk ke sebagian besar desa
di seluruh Bali.
"Sekarang yang terjangkit HIV/AIDS bukan saja orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata seperti gigolo atau PSK, tapi ibu rumah tangga baik-baik yang tinggal di kampung karena suaminya suka jajan dengan CO (cewek orderan) kafe remang-remang," ujarnya.
Mangku Pastika mencontohkan, daerah yang rentan penyebaran virus ini adalah kawasan pesisir Kabupaten Buleleng, tepatnya di Kecamatan Sukasada yang posisinya berada di ujung utara Pulau Bali.
"Ditemukan ada beberapa keluarga terjangkit HIV/AIDS dan juga saya pernah menemukan ada sekitar tiga keluarga yang dari bapak, ibu dan anaknya atau adik kakak terinfeksi HIV/AIDS," sebutnya.
Untuk itu, Mangku Pastika meminta kepada pemerintah kabupaten/kota se-Bali untuk menertibkan kafe remang-remang yang menjamur ke polosok perdesaan di Bali guna meredam penyebaran HIV/AIDS di Bali.
"Para bupati/walikota se-Bali agar menertibkan kafe remang-remang di wilayahnya. Sebab jika tidak ditertibkan, Pulau Bali akan menjadi seperti Thailand ataupun Afrika kedua, di sana satu dari tiga penduduknya terjangkit HIV/AIDS. Jika tidak segera ditanggulangi, perlahan tapi pasti SDM Bali akan habis dan pulau Bali pun akan ikut hancur," ujarnya.

Penyebaran penyakit yang pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1984 itu ditengarai sudah menyebar ke seluruh wilayah Bali. Penyebaran yang cepat tersebut diakibatkan oleh menjamurnya kafe remang-remang yang diduga melakukan prostitusi terselubung. Saat ini kafe remang-remang sudah masuk ke sebagian besar desa
di seluruh Bali.
"Sekarang yang terjangkit HIV/AIDS bukan saja orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata seperti gigolo atau PSK, tapi ibu rumah tangga baik-baik yang tinggal di kampung karena suaminya suka jajan dengan CO (cewek orderan) kafe remang-remang," ujarnya.
Mangku Pastika mencontohkan, daerah yang rentan penyebaran virus ini adalah kawasan pesisir Kabupaten Buleleng, tepatnya di Kecamatan Sukasada yang posisinya berada di ujung utara Pulau Bali.
"Ditemukan ada beberapa keluarga terjangkit HIV/AIDS dan juga saya pernah menemukan ada sekitar tiga keluarga yang dari bapak, ibu dan anaknya atau adik kakak terinfeksi HIV/AIDS," sebutnya.
Untuk itu, Mangku Pastika meminta kepada pemerintah kabupaten/kota se-Bali untuk menertibkan kafe remang-remang yang menjamur ke polosok perdesaan di Bali guna meredam penyebaran HIV/AIDS di Bali.
"Para bupati/walikota se-Bali agar menertibkan kafe remang-remang di wilayahnya. Sebab jika tidak ditertibkan, Pulau Bali akan menjadi seperti Thailand ataupun Afrika kedua, di sana satu dari tiga penduduknya terjangkit HIV/AIDS. Jika tidak segera ditanggulangi, perlahan tapi pasti SDM Bali akan habis dan pulau Bali pun akan ikut hancur," ujarnya.
Dre@ming Post______
sumber : MICOM