Selasa, 06 September 2011 19:09
DENPASAR - Laptop dewasa ini bukan lagi menjadi barang mewah. Lebih dari itu, laptop telah menjadi
kebutuhan bagi masyarakat pada umumnya. Bagi guru, laptop efektif untuk sarana kegiatan belajar mengajar. Hanya saja, laptop masih menjadi barang mahal yang bisa dimiliki oleh sebagian guru di Bali, terutama di daerah daerah terpencil.

Menurut Sekteratris Komisi IV DPRD Bali, Karyasa Adyana, laptop bagi guru adalah hal yang bagus dan sudah menjadi keharusan. Bahkan bagi Karyasa, jika tak memiliki laptop berarti guru itu akan tertinggal. "Nah tugasnya pemerintalah yang harus mengaturnya, bagaimana proses pengadaanya," jelasnya, Selasa (6/9).
Menurut Karyasa, pemerintah bisa mengandeng pihak ketiga melalui dana corporate social responsibility (CSR) untuk pengadaanya. "Kan peruntukan CSR itu ada juga untuk bidang pendidikan. Sekarang tinggal dibuat formatnya, modelnya subsidi
atau apa itu yang harus dilakukan oleh pemerintah tinggal dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat," jelasnya.
atau apa itu yang harus dilakukan oleh pemerintah tinggal dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat," jelasnya.
Selanjutnya, kata Karyasa, harus dibuat standar yang baku tentang sistem mengajar. "Kapan harus gunakan sarana IT. Terutama untuk guru guru di daerah daerah terpencil. Berikan saja laptop sesuai standar, tetapi bagi guru yang memang belum memiliki laptop. Entah modelnya subsidi atau apa. Tetapi guru juga harus pahami bahwa barang tersebut nantinya difunsikan secara baik dan benar untuk kebutuhan mengajar, jangan digunakan di luar keperluan itu," jelasnya.
sumber : MICOM