Senin, 21 Nopember 2011, 08:49
MANGUPURA - Meski banyak disorot, rencana keberangkatan kunjungan kerja atau melali ke luar negeri 
dengan berdalih promosi produk unggulan dan pariwisata anggota DPRD Badung masih akan berlanjut. Pihak Sekretariat DPRD (Setwan) hingga kemarin belum mengambil keputusan secara pasti apakah membatalkan rencana jalan-jalan ke negara India ini seperti Eksekutif Badung.
dengan berdalih promosi produk unggulan dan pariwisata anggota DPRD Badung masih akan berlanjut. Pihak Sekretariat DPRD (Setwan) hingga kemarin belum mengambil keputusan secara pasti apakah membatalkan rencana jalan-jalan ke negara India ini seperti Eksekutif Badung.
Namun rencana keberangkatan dewan ini menuai sorotan, baik masyarakat umum maupun pelaku industri pariwisata. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) misalnya memandang promosi ke India tersebut kurang efektif. Alasannya, perjalanan pada acara pameran produk unggulan ini tidak dibarengi instansi teknis sebagai pemeran utama pada agenda tersebut.
Selain itu, kunjungan dewan ke India hanya melihat kondisi pameran, dialog interaktif, dan membawa brosur, tanpa membawa peralatan atau obyek yang bisa dijadikan bahan pameran. “Kurang efektif karena tidak ada yang dibawa. Tujuan dari ke India ini mengikuti pameran produk unggulan, industri kreatif, tetapi karena tool (alat obyek pameran) apanya yang akan dipamerkan,” kritik Ketua BPC PHRI Badung IGN Rai Suryawijaya, Minggu (20/11). Ia juga menyebutkan, perjalanan ke luar negeri itu sebagai agenda anjangsana atau kunjungan kerja (kunker) biasa. Namun kata dia, sebagai masyarakat kegiatan tersebut merupakan hak dari anggota dewan. Apalagi kata dia, sebagian dewan sudah mendapatkan jatah ke luar negeri dengan beberapa negara tujuan beberapa
di tahun ini. Selain itu, anggaran perjalanan ini sudah dialokasikan pada tahun anggaran 2011 ini.
di tahun ini. Selain itu, anggaran perjalanan ini sudah dialokasikan pada tahun anggaran 2011 ini.
“Ini hak sepenuhnya dewan, kita no comment mengenai rencana itu apakah sesuai atau tidak. Saya juga tidak mempermasalahkan. Sebenarnya ini bergantung dari kepekaan masing-masing,” jelas Suryawibaya. “Seperti eksekutif yang memilih membatalkan karena ada KTT ASEAN Summit dan East Asia Summit ini jelas lebih bagus. Karena pertemuan itu mempertaruhkan bangsa sebagai tuan rumah, sehingga harus benar-benar dipersiapkan,” tambah Suryawibawa.
Ia pun berharap dewan pada pelaksanaan di India mampu menjalan fungsinya. Paling tidak melakukan pertemuan dengan pejabat di India. Selain itu, memperkenalkan produk-produk kerajinan dari Badung, sehingga ada peluang di pasar India, begitu juga dengan sebaliknya.
“Saran kita agar lebih bermanfaat maka harus ada acara bertemu dengan pemerintah India. Menanyakan berapa kunjungan ke Bali, dan bagaimana penerbangan dari India ke Bali begitu sebaliknya. Jadi kegiatan ini benar-benar bermanfaat,” urai Suryawijaya.
Sementara itu, secara terpisah Ketua DPRD Badung, Nyoman Giri Prasta, menyatakan mengenai masalah rencana perjalanan ke luar negeri ini terutama mengenai administrasi diserahkan kepada sekretariat DPRD. Ia menegaskan hingga sekarang belum ada laporan mengenai perencanaan ini. Ditegaskan, pihaknya sekarang lebih fokus menyelesaikan pembahasan Rancangan ABPD Tahun Anggaran 2012.
“Sejauh ini belum ada laporan mengenai itu. Intinya kami serahkan ke sekretariat seluruh administrasi. Tetapi yang jelas tidak melanggar ketentuan. Kita sekarang fokus menyelesaikan APBD sampai final dulu,” kata Giri Prasta singkat.
sumber : NusaBali
