Selasa, 24 Januari 2012 08:39
Jalan ke Objek Wisata Rusak Parah
DENPASAR - Jalan raya yang ada di Desa Ungasa-Uluwatu Kecamatan Kuta Selatan saat ini dalam kondisi
rusak parah. Jalan tersebut merupakan jalan menuju objek wisata Pura Uluwatu dan sekitarnya.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali menganggarkan dana untuk perbaikan jalan Ungasan menuju Uluwatu, Kuta Selatan, Badung yang merupakan jalan milik provinsi tersebut senilai Rp 20juta per kilometer.
Pasalnya, jalan tersebut tahun 2012 ini hanya mendapat pemeliharaan, sehingga alokasi dana itu akan dipergunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak.
Kepala Dinas PU Provinsi Bali I Ketut Artika, Senin (23/1), mengatakan kerusakan jalan tersebut segera diperbaiki dan masih menunggu selesai musim hujan. "Jika musim hujan dikerjakan dikhawatirkan tidak akan
bertahan lama," katanya.
bertahan lama," katanya.
F-PDIP Bahas Rolling Komisi
MANGUPURA -Kisruh internal Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP) DPRD Badung sempat memanas beberapa waktu lalu. Tidak ingin kisruh terus berlanjut, F-PDIP menggelar rapat yang direncanakan berlangsung Selasa (24/1) hari ini. Rapat internal F-PDIP ini membahas secara khusus tentang keputusan restrukturalisasi dan rolling di alat kelengkapan dewan, komisi dan badan yang sempat memanas.
Keputusan perubahan dan pergantian posisi di komisi dan badan juga sempat memicu pengunduran diri pengurus F-PDIP yaitu Sekretaris F-PDIP Putu Alit Yandinata. Informasi yang dihimpun NusaBali, rapat F-PDIP ini secara khusus mendatangkan pengurus teras DPC PDIP Badung. Seperti Ketua DPC Nyoman Giri Prasta, Sekretaris DPC Made Sudarsa alias Dator, dan Bendahara DPC. Selain itu, juga mengundang tenaga ahli F-PDIP, I Gede Adnyana, serta pimpinan dan anggota F-PDIP.
“Kita akan menggelar rapat besok (hari ini), penyampaian dari DPC dan hal-hal lain yang perlu dibahas. DPC yang akan menyampaikan langsung, sehingga semuanya jelas dan tuntas,” ujar Ketua F-PDIP DPRD Badung, AA Anom Gumanti, kepada NusaBali, Senin (23/1). Lantas apakah pertemuan tersebut akan mengakhiri konflik? Ia mengaku belum memastikan kisruh internal terkait keputusan DPC. Ia hanya berharap tidak ada keberatan dengan keputusan DPC terkait penempatan posisi di komisi dan badan DPRD Badung. Seluruh anggota F-PDIP mau menerima dengan keputusan tersebut.
Menurutnya, restrukturalisasi dan rolling alat kelengkapan dewan ini hanya agenda biasa yang tidak perlu dibesar-besarkan. Dikatakan, rolling ini bisa saja dilakukan 6 bulan ke depan. “Memang bergantung dari besok (hari ini), tetapi saya berharap agar anggota bisa menerima tidak ada lagi keberatan. Kader bisa menyadari ini keputusan partai dan tidak ada sanggahan,” jelas politisi dari Kuta ini.
Sementara itu, Tenaga Ahli F-PDIP Badung, I Gede Adnyana, secara terpisah membenarkan menerima undangan pertemuan di fraksi. Sebagai tenaga ahli, ia sangat menyayangkan kondisi internal fraksi. Meskipun demikian, pada pertemuan tersebut ia akan memberikan beberapa masukan terkait keputusan DPC mengenai restrukturalisasi dan rolling. Ia juga meminta agar anggota mengamankan anggota fraksi yang ditugaskan di masing-masing komisi. Apalagi, kata dia, penentuan ketua komisi akan ditentukan oleh masing-masing anggota komisi, meskipun fraksi mencalonkan. “Kita minta berpikir jernih saja. Kita berharap yang dikandidatkan ini benar-benar berkualitas dan sudah sesuai dengan pengalaman. Ketua Komisi kan dipilih masing-masing anggota komisi. Ini yang kita takutkan jangan sampai nanti malah tidak berhasil maka akan bermasalah lagi, dan ini yang harus jadi pertimbangan. Sudah ada keputusan jadi tidak pilihan lain, sudah keputusan fraksi harus diamankan, supaya betul-betul sesuai dengan keinginan,” jelas mantan Ketua DPRD Badung periode 2004-2009 ini.
sumber : MICOM, NusaBali