kecak giridharma - ilustrasi |
"Bahkan, keberangkatan pergi pulang rombongan seniman ke hotel dengan menggunakan truk," kata Gubernur Pastika, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan setempat I Ketut Suastika di Denpasar, Minggu (6/5).
Ketika mengadakan pertemuan dengan sejumlah sekaa kesenian yang selama ini berperanserta dalam pementasan untuk menyukseskan program unggulan Pemprov Bali, ia mengatakan, selain upah yang diterima rendah, juga kalangan hotel tidak menyediakan fasilitas yang memadai.
Ia mengatakan hotel tidak menyediakan tempat khusus untuk berhias, sehingga seniman dalam berhias sebelum pentas memanfaatkan tempat yang ada termasuk di peturasan (WC). Padahal pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan, kalangan hotel atau pihak-pihak lain yang menangani pementasan kesenian
tradisional untuk lebih peduli terhadap keberadaan seniman.
tradisional untuk lebih peduli terhadap keberadaan seniman.
Hal itu dengan memberikan upah yang wajar, tempat berhias yang memadai, serta angkutan umum yang layak, bukan lagi menggunakan truk, demi keamanan dan kenyamanan seniman.
"Paket pariwisata Bali sebenarnya dijual kepada wisatawan mancanegara sangat mahal, namun masyarakat Bali menikmatinya sangat murah, sehingga pihak-pihak tertentu memperoleh keuntungan yang sangat besar," ujar Pastika.
Ia meminta ke depan hal itu tidak boleh terjadi lagi, karena seniman Bali mempunyai peran yang sangat strategis dalam menarik kunjungan wisman. Seni budaya, adat, dan ritual yang menyatu dalam kehidupan masyarakat Bali menjadi daya tarik wisman ke daerah ini untuk datang secara berulang-ulang tanpa merasa jenuh.
Oleh sebab itu, komponen pariwisata perlu lebih peduli dan menghormatinya dengan membayar upah yang memadai kepada seniman yang pentas di hadapan wisman, harap Gubernur.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ketut Suastika menambahkan Bali yang selama ini memiliki peraturan daerah (Perda) tentang pariwisata budaya akan disempurnakan dengan menambah peraturan gubernur tentang upah ideal bagi seniman yang pentas untuk kepentingan wisatawan dalam dan luar negeri.
sumber : MICOM