Soal UN di wilayah Badung tiba di kantor disdikpora, Minggu (21/4) sekitar pukul 10.00 Wita. Soal diangkut menggunakan truk kontainer dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Soal-soal itu kemudian dipilah-pilah sesuai sub rayon dan berdasarkan lokasi di mana soal akan dititipkan. Proses pemilihan ini pun dilakukan oleh masing-masing perwakilan sekolah dengan pengawasan ketat dari pihak panitia, pengawas, maupun aparat kepolisian. Tak hanya dipilah berdasarkan tempat penitipan saja, perwakilan sekolah diperkenankan membuka paket soal masing-masing sesuai nama sekolah yang tertera di kardus paket soal. Hal ini dilakukan untuk memastikan sekolah telah menerima paket soal sesuai dengan kuota dan jumlah siswa.
Wajah-wajah para guru perwakilan dari seluruh sekolah di Badung ini harap-harap cemas. Mereka sepertinya khawatir sekolahnya tidak kebagian soal seperti yang dialami beberapa SMA sepekan lalu, sampai-sampai terpaksa menggunakan lembar fotokopi untuk bisa menggelar ujian secara serentak, Kamis (18/4). Setelah dipilah-pilah, ditemukan sejumlah sekolah yang kekurangan soal. Di antaranya, SMPN 1 Kuta, kekurangan satu amplop bahasa Inggris dan dua amplop mata pelajaran Matematika. Sementara, di SMPN 2 Kuta Selatan kekurangan satu amplop mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dari 15 amplop yang tertera di kardus paket soal di dalamnya hanya ada 14 amplop saja. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Ketut Widia Astika, di sela-sela pemilahan soal kemarin mengakui ada sejumlah sekolah yang kekurangan soal. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan kurangnya soal ini lantaran salah pengepakan dari percetakan ataukah hilang. “Setelah dicek tadi (kemarin) ada sekolah yang belum lengkap menerima soal. Ada yang kurang mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Matematika. Tadi juga ada mata pelajaran IPA yang tertukar, tapi sudah tidak ada masalah sekarang,” ujarnya. Hari pertama ujian mata pelajaran bahasa Indonesia, bagaimana dengan sekolah yang kekurangan naskah soal tersebut? Astika mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak panitia dan pengawas ujian.
“Kami masih menunggu petunjuk dari Unud. Apakah soal yang kurang itu akan difotokopi atau seperti apa,” jelasnya. Untuk diketahui, di Kabupaten Badung jumlah peserta UN SMP tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 8.658 siswa. Siswa sebanyak itu berasal dari i 19 SMP negeri dan 20 SMP swasta.
sumber : NusaBali