 |
| Sudikerta bertemu perwakilan AusAID |
Denpasar - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menggagas adanya layanan keliling atau "jemput bola" untuk mendeteksi penderita kasus HIV/AIDS sebagai upaya mengoptimalkan penanggulangan penyakit menular seksual itu.
"Kami akan membuat program mobil keliling cek darah yang akan disebar ke berbagai pelosok Bali. Jika dari hasil cek darah itu ada yang positif, akan langsung dilakukan penanganan," katanya saat menerima Ketua Tim HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI) Catherine Barker di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, banyak penderita kasus HIV/AIDS di Bali yang belum terdata. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali jumlah yang terindikasi mengidap HIV/AIDS secara kumulatif baru terdeteksi sebanyak 8.141 kasus.
Padahal jumlah sebenarnya diperkirakan mencapai 26 ribu penderita. Estimasi ini berdasarkan hasil pemantauan sebaran HIV/AIDS di Bali dan survei pada 2012 dengan melibatkan 2.000 responden.
"Validasi data ini sangat diperlukan untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan HIV/AIDS yang belakangan makin mengkhawatirkan," ujarnya.
Pemprov Bali, tambah Sudikerta, sangat berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS. Hal ini terbukti dari peningkatan alokasi dana yang cukup signifikan.
"Jika sebelumnya hanya dianggarkan Rp500 juta, saat ini Pemprov Bali mengalokasikan anggaran mencapai Rp 6 miliar. Ke depannya, kami berharap kerja sama dengan HCVI bisa terus dimantapkan," katanya yang juga Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali itu.
sumber : Antara Bali
