Motor utuh tak lecet, tapi korban meninggal |
Ungasan dipilih karena suaminya yang sopir truk dan menjual pasir mempunyai banyak pelanggan di tempat ini.
Berikut kronologi kejadian kecelakaan maut versi istri sopir truk.
- Beberapa hari sebelum kecelakaan maut itu suaminya terhitung 2 kali kecelakaan pernah nabrak tiang sampai hartanya habis dijual untuk membayar ganti rugi.
- Sampailah kecelakaan ketiga yang terjadi di ungasan. Sore itu suaminya mau mengirim pesanan pasir ke ungasan, dari pantauan spion suaminya melihat seorang wanita mengendarai sepeda motor supra saat sampai ditanjakan depan kursus computer Dre@ming Media, wanita itu mencoba akan menyalip truk, tiba-tiba datang motor yang kurang jelas identitasnya datang dari arah berlawanan dan menyerempet, pengendara wanita malang itu. Terdengar suara gubrakkk, suaminya pun segera mengerem dan menghentikan mobil kemudian mengecek turun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat ada wanita terlindas dan bersimbah darah. Ia pun lari ke kos sambil berkata " saya nggak mau menjadi pembunuh" sambil mengambil seutas tali hendak gantung diri, namun melihat suaminya down dan depresi seperti itu istrinya pun menenangkan dan mengajaknya ke polres.
- Wanita yang menjadi korban itu yang belakangan dikenal bernama Gunarsih berasal dari Jakarta nikah dengan orang yang berasal dari Buleleng, namun tanpa alasan yang jelas suaminya meninggalkannya. Ia pun bekerja di kapal pesiar sepulang dari kapal pesiar ia indokos di Balangan dan bekerja di Salon yang ada di Kampial.
- Dalam waktu dekat keluarganya akan datang ke tempat kejadian guna mendoakannya. Menurut keluarganya dompet yang dibawa saat kecelakaan itu banyak berisi uang. Dan menurut desas desus waktu kecelakaan dompet yang terpental itu ada yang mengambil mamun entah siapa.
Itulah cerita kronologis kejadian versi istri sopir truk yang sempat kami temui.
Propinsibali.com