 |
| Menurut Wijaya, penentuan titik evakuasi adalah bagian dari upaya mengurangi resiko bencana. Berdasarkan prediksi, titik aman dari tsunami khususnya di Bali diketinggian 10 meter dari permukaan laut. Dengan begitu, untuk kawasan paling selatan Badung ditetapkan dua kampus besar di sana yakni Kampus Unud Jimbaran dan STP Nusa Dua Bali. Untuk di hotel, ada 29 hotel di empat wilayah yang telah bersedia dijadikan lokasi evakuasi. Gbr Ist |
MANGUPURA - Kawasan Kuta hingga Kuta Selatan sebagian wilayahnya masuk zona merah rawan terjadi bencana tsunami. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung selain telah memasang alarm tanda terjadinya gempa dan tsunami, juga telah menetapkan sebanyak 29 hotel di dua wilayah itu menjadi lokasi evakuasi. Lokasi evakuasi lainnya ada di dua perguruan tinggi di Jimbaran.
Penetapan lokasi evakuasi, menurut Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya, telah didasarkan kajian matang. Sebab dilihat dari tupografi wilayah kabupaten terkaya di Bali ini di titik bagian selatan kebanyakan adalah wilayah pesisir pantai, misalnya saja, Kuta, Tuban, Kedonganan, sampai ke Tanjung Benoa.
Menurut Wijaya, penentuan titik evakuasi adalah bagian dari upaya mengurangi resiko bencana. Berdasarkan prediksi, titik aman dari tsunami khususnya di Bali diketinggian 10 meter dari permukaan laut. Dengan begitu, untuk kawasan paling selatan Badung ditetapkan dua kampus besar di sana yakni Kampus Unud Jimbaran dan STP Nusa Dua Bali. Untuk di hotel, ada 29 hotel di empat wilayah yang telah bersedia dijadikan lokasi evakuasi.
Rinciannya, di Tanjung Benoa sebanyak 9 hotel, di Kuta sebanyak 9 hotel serta di Seminyak dan Legian sebanyak 11 hotel. Titik ketinggian hotel yang ditetapkan yang memiliki lebih dari tiga lantai.
“Titik evakuasi ini merupakan upaya kami mengurangi resiko bencana. Untuk yang di hotel, lokasinya telah memperhatikan standar nasional, dan dapat menahan gunjangan gempa sampai 9 Skala Richter,” jelas Wijaya didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan I Wayan Netra dan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kelurahan Kedonganan Wayan Yustisia, di Puspem Badung kemarin.
Bahkan, Wijaya menambahkan, hotel-hotel yang masuk rekomendasi lokasi evakuasi telah melalui kajian teknis dari Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Badung. Selain itu, ia menambahkan, untuk meminimalkan korban jika seandainya bencana tsunami benar-benar terjadi, BPBD pun telah mendorong pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana.
Setidaknya untuk meminimalkan resiko dari bencana yang terjadi. “Sampai saat ini kami terus intens melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat agar membentuk forum pengurangan risiko bencana,” akunya.
Untuk di Badung sendiri, katanya melanjutkan, telah terbentuk empat forum pengurangan resiko bencana, diantaranya di wilayah Kelurahan Tanjung Benoa, Kuta, Kedonganan, dan Jimbaran.
Sementara potensi bencana untuk di Badung Utara meliputi Kecamatan Abiansemal dan Petang adalah bencana longsor. Namun, pihaknya menegaskan, perangkat pemerintah terbawah sudah siap mengantisipasi dini bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
ungasan.com
sumber : NusaBali
