Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , , » Diduga Terlibat 'Affair' Dengan Napi Narkoba, Konsul Inggris Diskors

Diduga Terlibat 'Affair' Dengan Napi Narkoba, Konsul Inggris Diskors

Written By Dre@ming Post on Selasa, 03 Februari 2015 | 8:20:00 AM

Wakil Konsul Inggris di Bali, Alys Harahap (31)
DENPASAR - Terpidana mati kasus narkoba asal Inggris yang mendekam di LP Kerobokan Denpasar, yakni Lindsay Sandiford (58), terancam tidak mendapatkan pendampingan maksimal dari perwakilan negaranya dalam penantian eksekusi.

Media Inggris, Daily Mail, memberitakan kemarin bahwa Wakil Konsul Inggris di Bali, Alys Harahap (31), yang sebelumnya beberapa kali menjenguk Sandiford, pada Sabtu (31/1/2015) lalu dipulangkan kembali ke negaranya.

Disebutkan, Alys terkena skors oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris dan ditarik kembali terkait kasus hubungan gelapnya dengan Julian Ponder (44). Ponder adalah juga warga Inggris, yang kini menjalani hukuman 6 tahun di LP Kerobokan, karena kasus narkoba yang terkait dengan Sandiford.

Bahkan, Ponder disebut-sebut sebagai gembong narkoba kendati hukumannya jauh lebih ringan daripada Sandiford.

Kepada Daily Mail, seorang juru bicara Kemenlu Inggris mengatakan, Alys Harahap diskors, menyusul dilakukannya investigasi baru oleh Kemenlu mengenai kedalaman hubungan janggalnya dengan Ponder.

“Kami dapat konfirmasikan bahwa seorang anggota staf Kemenlu (Alys) diskors selama menunggu hasil investigasi atas sangkaan-sangkaan terhadapnya, yang kami tangani dengan sangat serius,” kata juru bicara yang tak disebutkan namanya itu seperti dikutip Daily Mail, Minggu (1/2).

Skors atas Alys, yang bersuami warga negara Indonesia (WNI) bermarga Harahap dan sudah memiliki dua anak dari pernikahannya, muncul di saat-saat kritis bagi Sandiford.

Sandiford yang asal Yorkshire, Inggris, ditangkap di Bandara Ngurah Rai pada 22 Januari 2013 saat coba menyelundupkan kokain seberat 4,8 kilogram dari Bangkok ke Bali. Atas informasi dari Sandiford, Ponder dan beberapa orang lainnya diciduk oleh aparat kepolisian.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Sandiford dijatuhi hukuman mati. Upaya banding ke Pengadilan Tinggi dan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) gagal mengubah vonis mati Sandiford. Sejauh ini Sandiford belum mengajukan grasi atau pengampunan ke Presiden, karena ia menganggapnya akan sia-sia juga.

Saudara perempuan Sandiford, Hilary Parsons, mengatakan dirinya telah menelepon dan kirim email ke para pejabat konsuler Inggris di Jakarta pada Desember lalu, untuk meminta bertemu guna mendiskusikan kasus Sandiford. Namun, baru akhir pekan lalu ada jawaban dari Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta setelah sepekan sebelumnya Daily Mail memberitakan nasib menyedihkan Sandiford di LP Kerobokan.

Dalam jawabannya, Kedubes Inggris mengatakan, mereka menawari Parsons bertemu Sandiford dengan didampingi Alys Hararap, yang direncanakan pada pertengahan Februari ini. Tetapi, dengan skors yang tiba-tiba terhadap Alys, masih belum jelas bagaimana nasib rencana kunjungan Parsons ke LP Kerobokan.

Sebelumnya, Kepala LP Kerobokan, Sudjonggo mengatakan bahwa Sandiford termasuk napi yang jarang dijenguk. Ini berbeda dari nasib terpidana mati Bali Nine, yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang kerap dikunjungi teman-teman atau keluarga mereka.

Sandiford disebut-sebut mengalami depresi. Ketika putusan kasasinya turun dan diserahkan ke Sandiford beberapa waktu lalu, ia menolak untuk meneken tanda terimanya. Alasannya, tanda tangan atau tidak, hukumannya tetap hukuman mati.






sumber : tribun
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen