Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , » Mantap! Puskor Hindu Minta Tayangan Mr Tukul Jalan-Jalan Distop

Mantap! Puskor Hindu Minta Tayangan Mr Tukul Jalan-Jalan Distop

Written By Dre@ming Post on Selasa, 24 Februari 2015 | 7:43:00 AM

"Kami sudah bersurat dan bertemu langsung dengan pihak Trans 7, supaya tayangan Tukul Jalan-Jalan, khususnya yang syutingnya di pura dihentikan sementara. Kami juga mohon supaya pihak Trans 7 minta maaf atas penanyangan sebelumnya yang mengatakan bahwa di bawah pohon beringin merupakan sarang leak," jelasnya. IB Susena juga menegaskan supaya tayangan mistis di pura dihentikan. "Jangan pura dijadikan lokasi syuting untuk mengangkat hal mistis, silahkan syuting di tempat-tempat yang dianggap angker. Selama ini tempat ibadah umat lain saya perhatikan tidak pernah dijadikan lokasi syuting. Jangan sampai Hindu dipojokkan, dijelekkan dengan mengatakan penuh bau mistis," ujarnya
DENPASAR - Tayangan Mr Tukul Jalan-Jalan yang ditayangkan sebuah media televisi nasional (Trans 7) diprotes keras oleh umat Hindu, khususnya komponen masyarakat yang tergabung dalam Pusat Koordinasi (Puskor) Hindu Indonesia dan Cakrawayu. Selain tanpa mengenakan kamen atau pakaian adat Bali saat syuting, perkataan yang diucapkan oleh si pembawa acara yakni Tukul kerap keliru. Salah satunya menyebutkan bahwa pohon beringin merupakan sarang leak, dan masih banyak ucapan-ucapan lain yang dirasa menyakiti umat Hindu di Bali.

Menurut Ketua Dewan Puskor Hindu Indonesia, IB Susena, dalam kurun waktu seminggu terakhir ini, Trans 7 menanyangkan syuting Mr Tukul Jalan-Jalan di pura wilayah Tabanan, Bangli dan Sanur yang membuat resah masyarakat Bali. “Cara berpakaian Tukul tidak sopan, seharusnya kalau memasuki pura minimal harus mengenakan kamen. Sedangkan selama ini Tukul dengan bebas masuk sampai areal utama mandala hanya dengan mengenakan celana panjang dan kaos. Kata-kata spontan yang diucapkan Tukul pada siaran langsung itu juga menyakiti hati umat Hindu, disebutkan bahwa pohon beringin di Sanur merupakan sarang leak,” jelas IB Susena usai bertatap muka langsung dengan pihak manajemen Trans 7 Denpasar, Putu Arsana dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Senin (23/2) kemarin di Kantor PHDI Bali.

Selain bertemu langsung, IB Susena juga mengaku telah melayangkan surat kepada Trans 7 yang meminta supaya tayangan Mr Tukul Jalan-Jalan, khususnya yang menayangkan tentang pura di Bali dihentikan sementara. "Kami sudah bersurat dan bertemu langsung dengan pihak Trans 7, supaya tayangan Tukul Jalan-Jalan, khususnya yang syutingnya di pura dihentikan sementara. Kami juga mohon supaya pihak Trans 7 minta maaf atas penanyangan sebelumnya yang mengatakan bahwa di bawah pohon beringin merupakan sarang leak," jelasnya. IB Susena juga menegaskan supaya tayangan mistis di pura dihentikan. "Jangan pura dijadikan lokasi syuting untuk mengangkat hal mistis, silahkan syuting di tempat-tempat yang dianggap angker. Selama ini tempat ibadah umat lain saya perhatikan tidak pernah dijadikan lokasi syuting. Jangan sampai Hindu dipojokkan, dijelekkan dengan mengatakan penuh bau mistis," ujarnya.

Pihaknya berharap lembaga Hindu seperti PHDI ikut bersama-sama memantau dan melakukan tindakan preventif supaya kegiatan serupa ke depan tidak dilakukan di pura. “Bali memang kaya nuansa spiritual dan mari sikapi dengan melindungi. Jangan kaburkan tempat suci dengan tempat lain yang memiliki aura negatif," jelasnya.

Tidak saja untuk Trans 7, bagi media audio visual yang hendak menayangkan tentang Bali, pihaknya meminta supaya ada pendampingan dari lembaga formal, lembaga adat maupun KPI ketika akan melakukan proses syuting. "Paling tidak, akan ada masukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan saat syuting. Karena dampak buruknya terhadap umat Hindu. Kami harap semua media visual dan audio yang mengambil objek pura harus benar lakukan klarifikasi dan koreksi dan dapat bimbingan dari orang yang paham," ujarnya.

Selain itu, IB Susena juga mengkhawatirkan munculnya komersialisasi pura. "Orang Bali ketika sudah disorot TV apalagi bisa syuting sama artis nasional sudah merasa ikut terkenal. Dikhawatirkan orang Bali akan lupa tugasnya untuk menjaga kesucian pura, malah mementingkan popularitas semata," terangnya.

Terkait hal tersebut, Ketua PHDI Bali, IGN Sudiana mengatakan belum melihat langsung tayangan, namun demikian pihaknya meminta kepada televisi yang menyiarkan untuk melakukan klarifikasi ulang agar masyarakat Bali tidak resah. “Kami minta kepada pihak televisi yang ada di Bali, kalau mau siaran seperti itu secepatnya koordinasi dengan pihak terkait salah satunya PHDI. Sehingga apa yang disiarkan tidak jadi polemik. Maksudnya baik, karena salah kata menjadi tidak baik. Apalagi kalau sampai menyinggung simbol agama,” ujarnya.

Sudiana juga mengatakan agar apa yang menjadi kreatifitas untuk menghibur masyarakat tidak membuat masyarakat resah. “Kami menghargai kreatifitas, tapi mohon juga dipahami kultur yang ada, dihargai dan dihormati,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPID Bali AA Gede Rai Sahadewa mengatakan telah menerima laporan tersebut dan akan segera menindaklanjuti laporan. “Kami akan segera kumpulkan bahan dan materi laporan, selanjutnya kami akan koordinasikan secara internal dan rencananya Rabu tanggal 25 ini dijadwalkan untuk pleno,” jelasnya. Sedangkan pihak Manajemen Tran 7, Putu Arsana enggan dimintai komentar tentang tayangan tersebut. Hanya saja saat bertatap muka dengan Puskor Hindu, Putu Arsana sempat mengakui kesalahan dan akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pimpinan pusat.







sumber : nusabali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen