![]() |
RANGRANG - Parkiani sedang menjaga dan berpromosi di kiosnya pada event-event di Kota Surabaya dengan menjajakan kain tenun Bali. |
Ni Wayan Parkiani bosan hanya menjadi ibu rumah tangga yang mengandalkan pendapatan suami. Ia mulai memikirkan suatu kegiatan untuk mengisi waktu luangnya. Berawal dari menggunakan dres rangrang dalam berbagai event dan pertemuan, Parki akhirnya meraih pundi-pundi rupiah dari pakaian yang dikenakannya itu.
Wanita bernama asli Ni Wayan Parkiani ini mengatakan, awal tahun 2012, bisnisnya dengan brand VAC (Varqy Anie Collections) adalah karena iseng saja. Ibu satu anak yang ini kerap memakai pakaian tenun Bali dalam berbagai acara di Surabaya. Mulai dari kain songket, tenun Bali hingga dress rangrang menjadi pakaian wajibnya diberbagai event.
"Ternyata banyak yang minat dan bertanya di mana bisa mendapatkan kain itu," ujarnya, Jumat (13/2/2015).
Perempuan 25 tahun ini melihat peluang bisnis untuk memasarkan produk tenun lokal Bali di Surabaya. "Nah karena banyak yang minta dibuatin, aku berpikir untuk mengembangkannya, sekaligus memperkenalkan kain Bali dan hasil karya warga Bali di Kota Pahlawan," katanya.
Akhirnya, semua produk jualannya baik itu, tas, sepatu, dompet dan pakaian dikerjakan oleh pengrajin di Bali untuk dipasarkan di sana. Pertama-tama, kata dia, produk tenun Bali ini dijajakan secara online shop. "Astungkara omzet bertambah terus, bahkan yang beli untuk online shop sampai ke Singapura dan Malaysia, bahkan Korea," ucapnya bangga.
Untuk menarik pelanggan, ia kerap menuangkan ide pada model pakaian berbahan dasar tenun Bali. "Ternyata, di Surabaya dan wilayah lainnya antusiasme masyarakat sangat luar biasa dengan kain tenun Bali," tambahnya.
Bermodalkan Rp 4 juta saja, kini omzet bisnisnya meroket bahkan hingga mencapai Rp 30 juta dalam sebuah even. Jika penghasilan bersih bulanan, biasanya sebesar Rp 5-10 juta di kiosnya dengan transaksi melalui handphone dan online shop. "Saking ramainya, aku sampai kekurangan tenaga pengrajin tas-tas tenun Bali," ujarnya.
Namun ia tetap bersyukur, karena bisnisnya bisa berkembang dan terus diminati pasar. Untuk menambah inovasi baru, Parki sedang menggarap tas tenun mix dengan anyaman pandan dari Jawa Barat.
ungasan.com
sumber : tribun