 |
| Plt Ketua DPD I Golkar Bali kubu Agung Laksono, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer |
DENPASAR - Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kabupaten/Kota se-Bali kubu Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (versi Munas Ancol) yang sedianya digelar di Hotel Aston Denpasar, Selasa (2/6) pagi, batal terlaksana karena dibubarkan paksa. Sekitar 1.000 massa AMPG dan kader Golkar kubu Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali pro Munas Nusa Dua) yang datang menduduki lokasi Musda. Polda Bali pun terjunkan satu kompi berkekuatan 350 personel ke lokasi dan sekaligus batalkan Musda yang tak kantongi izin ini.
Massa berkekuatan 1.000 orang yang bubarkan paksa Musda kemarin dikomando Ketua Litbang DPD I Golkar Bali I Wayan Subawa dan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bali, AA Ngurah Citra Umbara. Informasinya, massa AMPG dan Golkar kubu Aburizal Bakrie alias Ical sudah terjun ke Hotel Aston Denpasar untuk menduduki lokasi Musda, Selasa dinihari pukul 04.30 Wita. Persiapan Musda yang sudah dirancang Plt Ketua DPD I Golkar Bali kubu Agung Laksono, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, pun batal digelar sesuai agenda, Selasa pagi pukul 09.00 Wita. Rencana semula, acara seremonial pembukaan Musda Kabupaten/Kota se-Bali ini dilakukan langsung Ketua Umum DPP Golkar Munas Ancol, Agung Laksono.
Pasukan AMPG Bali pimpinan AAN Citra Umbara membabat habis atribut-atribut Musda Golkar kubu Demer. Hingga pukul 10.00 Wita, masih terjadi ketegangan di lokasi. Sebab, peserta Musda tidak bisa masuk ke areal hotel. Mereka digiring ke sisi timur Hotel Aston Denpasar, lalu diarahkan ke Lapangan Nitipraja Lumintang Denpasar---yang berjarak sekitar 1 km arah timur hotel. Tak mau ambil risiko, Polda Bali pun menurunkan satu kompi berkekuatan 350 personel ke lokasi untuk mengantisipasi terjadinya gesekan. Bahkan, Kapolda Bali Irjen Dr Ronny F Sompie SH MH ikut turun bersama Kapolrestas Denpasar, Kombes AA Made Sudana untuk mengamankan situasi.
Untuk mencegah terjadinya gesekan dan bentrok massa antara kubu Demer vs kubu Sudikerta, Kapolda Ronny Sompie pun melakukan pendekatan kepada keduabelah pihak. Bukan hanya itu, manajemen Hotel Aston Denpasar juga dikumpulkan. “Musda ini dibatalkan. Kita sudah komunikasikan dengan keduabeloah pihak,” tegas Kapolda Ronny Sompie di lokasi kemarin. “Situasi keamanan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan Musda,” lanjut Kapolda yang kemarin didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Herry Wiyanto. Selain situasi keamanan tidak mendukung, Musda Golkar kubu Demer ini juga tidak mengantongi izin. "Memang akan ada Musda sesuai pemberitahuan panitia. Namun, pemberitahuan tersebut belum kami berikan dalam bentuk STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan). Jadi, belum ada izin Musda itu," tegas Kapolda Ronny Sompie. Setelah pernyataan Kapolda ‘batalkan Musda’, pasukan Dalmas yang diterjunkan pun berjaga-jaga di lokasi. Mobil water cannon penghalau massa juga masih terus standby di depan hotel. “Petugas keamanan tidak akan meninggalkan tempat sebelum situasi benar-benar aman. Kita di sini (sekitar Hotel Aston Denpasar) sampai benar-benar aman. Jadi, pasukan tidak bergeser,” ujar Herry Wiyanto. Sementara, massa AMPG Bali perlahan-lahan menarik diri dari lokasi Musda Golkar kubu Demer yang elah diduduki sejak dinihari. Sebaliknya, kubu Demer masih bertahan di Lapangan Nitipraja Lumintang Denpasar. Namun, sekitar pukul 11.00 Wita, kubu Demer kembali merangsek masuk ke areal hotel. Mereka berusaha melakukan pendekatan supaya bisa menggelar Musda.
Kubu Demer menggelar rapat-rapat di tiga ruangan hotel. Dari pantauan, Plt Ketua DPD II Golkar Denpasar kubu Munas Ancol, I Gusti Ayu Mas Seri Lestari, tampak memimpin pertemuan di dalam salah satu ruangan. Awak media dilarang masuk ke ruangan tersebut. Sedangkan di rungan lainnya, rapat dipimpin Plt Ketua DPD II Golkiar Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Garrit. Mereka bertahan di areal hotel hingga siang pukul 12.00 Wita, hingga pasukan AMPG Bali pimpinan AAN Citra Umbara datang lagi karena mendengar informasi ada Musda. Setelah meninggalkan lokasi, kubu Demer menyatakan kegiatan rapat di tiga ruangan itu sebagai Musda Golkar se-Bali. “Kita hari ini sudah selesai. Hanya proses serimonial saja tidak ada. Kalau proses Musda, jalan terus,” ujar Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Menurut Demer, Ketua DPD II Golkar se-Bali kubu Munas Ancol sudah terpilih. Selanjutnya, kepengurusan ini akan dimintakan SK ke DPP Golkar Munas Ancol. “Setelah itu, kita akan menggelar Musda Golkar Bali di Buleleng pekan depan. Ketua DPD II Golkar se-Bali ini sudah dilantik Pak Agung Laksono tadi (kemarin sore),” tandas Demer.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD I Golkar Bali pimpinan Ketut Sudikerta (pro Munas Nusa Dua), I Gusti Putu Wijaya, mengatakan Musda yang diklaim kubu Demer bukanlah Musda. “Saya jadi ketawa mendengarnya. Di mana legalitas Musda yang mereka gelar itu?” ujar IGP Wijaya yang kemarin didampingi didampingi Sekretaris DPD I Golkar Bali Komang Purnama, Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Putu Yudha Suparsana, serta Ketua Bidang Kaderisasi-Keanggotaan DPD I Golkar Wayan Muntra Menurut IGP Wijaya, putusan PN Jakarta Utara dan PTUN Jakarta sudah jelas. Sesuai putusan PN Jakarta Utara, sekarang yang dianggap sah adalah mengacu kepada kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009 di mana Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum DPP Golkar dan Idrus Marham sebagai Sekjen DPP Golkar. Demikian pula putusan PTUN Jakarta. Berdasarkan putusan pengadilan, kata IGP Wijaya, kubu Munas Ancol dilarang melakukan kegiatan apa pun atas nama Golkar. ”Mereka (kubu Munas Ancol di mana Demer berada) tidak menghormati hukum. Ini sudah perlawanan terhadap negara. Putusan PN Jakarta Utara itu kn putusan Undang-undang. Tadi Kapolda Bali juga sudah mengatakan Musda batal. Kalau mereka gelar Musda, ya itu Musda yang abal- abal,” tandas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini.
sumber : Nusabali
