 |
| Sukuran Moad setelah selamat dari Kapal Karam di Sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar, Bali, Kamis (16/7/2015). |
Moad Bersyukur Luput Dari Kapal Karam dan Dibawa ke Denpasar
DENPASAR - Sultan Iltutmish atau akrab disapa Moad tak henti-hentinya bersyukur saat ditemui di Sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar, Kamis (16/7/2015).
Moad bersama 256 penumpang baru saja luput dari bencana karamnya kapal KM Rafelia II pada Senin (13/7/2015) pukul 03.00 Wita subuh lalu.
Moad semula berencana akan mudik ke Maumere, Flores dari Surabaya. Tapi sayang, niat tersebut batal akibat bencana tersebut.
"Saya bersyukur selamat dari bencana, walaupun harus Lebaran di Denpasar," kata Moad.
Dituturkan Moad, kapal berangkat dari Surabaya pada Minggu (12/7/2015) pagi.
Setelah berlayar selama satu hari dan memasuki perairan utara Buleleng, Bali, kapal dihantam ombak besar pada Senin sekitar pukul 03.00 Wita.
Akibat hantaman yang begitu keras, menyebabkan posisi kapal menjadi miring dan pintu hidrolik terbuka.
Hal ini menyebabkan kepanikan karena air laut sempat masuk ke dalam kapal.
Penumpang beramai-ramai mengenakan pakaian pelampung.
Dalam Kondisi demikian kapal sempat terkatung-katung menunggu ijin dari otoritas pelabuhan terdekat untuk sandar di pelabuhan.
"Ketika itu semua panik, penumpang secara spontan ambil pelampung di tempat-tempat yang disiapkan. Karena suasana gelap, kapten kapal sempat mengimbau untuk tenang," kata Moad.
Tepat pukul 11.00 Wita baru kapal diijinkan merapat ke pelabuhan celukan Bawang, Jembrana, Bali.
Setelah berhasil bersandar, para penumpang dibawa ke Denpasar. Ada yang melanjutkan perjalanan, namun banyak juga yang ditampung di beberapa titik di Denpasar.
Moad Menduga Ada Penumpang Ilegal di KM Roro Rafelia II
DENPASAR - Karamnya kapal Roro Rafelia II di perairan selatan Buleleng, Bali, Senin (13/7/2015) lalu meninggalkan sejumlah catatan.
Menurut penuturan Sultan Iltutmish, seorang korban yang selamat dan kini berada di Denpasar, saat kapal tersebut sandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, penumpang yang membeli tiket hanya berjumlah 156 orang.
Tapi ratusan penumpang ilegal tidak bertiket juga ikut masuk kapal dan ikut dalam pelayaran.
Menurut pria yang akrab disapa Moad ini, ratusan penumpang ilegal ini naik ke dalam kapal degan menumpang di truk-truk yang akan diangkut kapal Roro Ralelia II.
"Waktu dalam kapal kami lihat banyak orang yang tidak beli tiket turun dari truk-truk yang diangkut kapal. Mereka tidak punya tiket, tapi bisa naik kapal," kata Moad, Kamis (16/7/2015).
sumber : tribun
