Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , , » Akankah Adi Arnawa Putra Pecatu ini Terpental dari Pilkada?

Akankah Adi Arnawa Putra Pecatu ini Terpental dari Pilkada?

Written By Dre@ming Post on Kamis, 23 Juli 2015 | 2:27:00 AM

Bau ‘lobi politik’ untuk Pilkada Badung 2015 sangat kental dalam pertemuan tersebut. Pertemuan ini mengindikasikan Adi Arnawa---birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan---sudah kehabisan akal karena terancam tidak dapat kendaraan politik untuk maju ke Pilkada Badung, 9 Desember 2015
DENPASAR - Spekulasi soal kandidat independen Wayan Adi Arnawa banting haluan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Badung yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM) ke Pilkada 2015 pasca terpental dari pencalonan di PDIP, bukan tak mungkin bakal terwujud. Indikasinya, Wayan Adi Arnawa yang kini menjabat sebagai Kadispenda Badung, secara estafet menemui Dewan Pembina DPP Demokrat Made Mangku Pastika dan Ketua DPD Demokrat Bali, IB Putu Sukarta, Rabu (22/7).

Made Mangku Pastika yang ditemui Wayan Adi Arnawa, Rabu kemarin, merupakan Gubernur Bali yang juga Penasihat KBM (koalisi parpol yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra). Adi Arnawa datang menemui Pastika di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Informasinya, tujuan kedatangan Adi Arnawa adalah minta restu Pastika untuk ‘numpang’ kendaraan politik KBM buat maju ke Pilkada Badung 2015.

Fasilitator pertemuan Adi Arnawa dengan Pastika, Rabu pagi, adalah kader Gerindra asal Tabanan, I Made Sudana. Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah kader elite Demokrat. Di antaranya, Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali Nengah Tamba dan anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali, Komang Nova Sewi Putra. Sedangkan Adi Arnawa sendiri kemarin ditemani salah satu kerabatnya dari Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Made Sutama. Sang kerabat, Made Sutama, saat ini juga menjabat Kepala Dinas Perizinan Badung. Ketika menemui Gubernur Pastika, Rabu pagi, Adi Arnawa masih lengkap menggunakan atribut PNS Pemkab Badung. Bocoran yang diperoleh, upaya mendatangi Pastika ini adalah jurus ‘lompat galah’ Adi Arnawa setelah tersingkir dalam perebutan rekomendasi tiket Cabup Badung di PDIP. Sebab, DPP PDIP menjatuhkan rekomendasi Cabup Badung kepada Nyoman Giri Prasta (kini Ketua DPC PDIP Badung sekaligus Ketua DPRD Badung). Sedangkan tiket Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung dijatuhkan DPP PDIP untuk Ketut Suiasa, yang kini Ketua DPD II Golkar sekaligus Wakil Ketua DPRD Badung. Pertemuan antara Adi Arnawa dan Pastika kemarin pagi digelar tertutup. Lagipula, Gubernur Pastika tidak menyertakan staf Humas Setda Provinsi Bali untuk publikasi. Bau ‘lobi politik’ untuk Pilkada Badung 2015 sangat kental dalam pertemuan tersebut. Pertemuan ini mengindikasikan Adi Arnawa---birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan---sudah kehabisan akal karena terancam tidak dapat kendaraan politik untuk maju ke Pilkada Badung, 9 Desember 2015.

Jurus zig zag yang dimainkan Adi Arnawa dengan menemui Pastika ini otomatis mengubah peta tarung perebutan rekomendasi tiket Cabup-Cawabup Badung di internal KBM. Dengan masuknya Adi Arnawa, skenario paket Made Sudiana-Nyoman Sutrisno sebagai Cabup-Cawabup Badung yang diusung KBM ke Pilkada 2015 bisa buyar. Padahal, semula paket Made Sudiana-Nyoman Sutrisno sudah hampir deal, karena telah disepakati di KBM dan dikirimkan ke DPP Demokrat untuk dimintakan rekomendasi. Made Sudiana adalah politisi Golkar yang kini menjabat Wakil Bupati Badung, sementara Nyoman Sutrisno saat ini anggota Fraksi Demokrat DPRD Badung. Sayangnya, Adi Arnawa menolak berkomentar saat ditemui di halaman parkir Kantor Gubernur Bali usai menemui Pastika, Rabu kemarin. Sambil terburu-buru masuk ke mobil dinasnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Badung ini menyatakan no comment. “Mohon doa restu, sudah ya,” elak birokrat yang mantan Camat Kuta Utara ini. Pastika sendiri tidak ada memberikan janji kepada Adi Arnawa terkait pencalonan ke Pilkada Badung 2015. Masalahnya, KBM adalah koalisi parpol-parpol, bukan hanya Demokrat. “Saya tidak berjanji, karena ada ketua-ketua partai pendukung KBM. Silakan bicara dengan mereka saja,” ungkap sumber menirukan saran Pastika kepada Adi Arnawa dalam pertemuan kemarin.

Sumber tadi menyebutkan, Adi Arnawa justru sempat dibriefing Gubernur Pastika saat datang, Rabu pagi. Briefing tersebut terkait dengan status Adi Arnawa sebagai pejabat eksekutif yang kerap muncul dengan baliho-baliho selaku kandidat calon untuk Pilkada Badung 2015. Padahal, Gubernur Pastika dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali selalu mengingatkan jajaran PNS untuk tidak berpolitik praktis. Sementara, sore harinya sekitar pukul 15.00 Wita, Adi Arnawa sempat merapat menemui Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta. Pertemuan Adi Arnawa-Gus Sukarta difasilitasi oleh Ketua DPC Gerindra Badung, I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo. Pertemuan segitiga ini berlangsung di kediaman Gus Sukarta yakni Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan. Hanya saja, baik Gus Sukarta maupun Adi Arnawa membantah sempat bertemu terkait lobi politik. “Nggak ada saya ketemu Gus Sukarta. Nggak ada itu,” elak Adi Arnawa saat dikonfirmasi.

Sedangkan Gus Sukarta menegaskan rekomendasi calon kepada daerah dan calon wakil kepala daerah untuk Pilkada Badung 2015 dari Gerindra, belum turun. Proses masih cair, sehingga banyak kemungkinan bisa terjadi. “Belum ada rekomendasi ditetapkan dari Gerindra untuk Pilkada Badung. Masih dibahas. Saya juga nggak ada menerima Adi Arnawa,” ujar Gus Sukarta yang juga anggota Komisi X DPR RI 2014-2019 dari Fraksi Gerindra Dapil Bali.

Sementara, Ketua Penjaringan dan Uji Kelayakan Cabup-Cawabup Internal KBM untuk Pilkada 2015, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan politik adalah sesuatu yang dinamis. Dengan tersingkirnya Adi Arnawa dari pencalonan di PDIP, peluang terbuka bagi yang bersangkutan untuk maju ke Pilkada Badung 2015 dengan kendaraan KBM. “Cuma, yang memutuskan adalah tingkat pusat, bukan kami di daerah. Yang jelas, politik itu kan dinamis sifatnya. Adi Arnawa tidak menutup kemungkinan dipakai di KBM. Jadi, tunggu saja perkembangannya,” ujar IGP Wijaya yang juga Wakil Ketua DPD I Golkar Bali. Sementara itu, merapatnya Adi Arnawa bisa mengancam posisi Made Sudiana sebagai Cabup Badung dari KBM ke Pilkada 2015. Masalahnya, Adi Arnawa disebut-sebut ngotot ingin mengincar kursi Badung 1 alias jadi Cabup, tidak mau sebagai Cawabup. Karena itu, ada kemungkinan terjadi lagi tarung antara Adi Arnawa vs Sudiana untuk berebut posisi Cabup Badung di KBM. “Semua bisa berantakan. Adi Arnawa memecahkan peta politik di KBM untuk Pilkada Badung 2015. Kalau elit KBM masuk angin, bisa jadi Adi Arnawa dipakai untuk Calon Bupati. Itu artinya, KBM pecah,” warning sumber di lingkaran KBM, Rabu kemarin. Selain memecah situasi politik di internal KBM Badung, munculnya Adi Arnawa juga membuat kader Demokrat kehilangan harapan maju ke Pilkada Badung 2015. Semula, beberapa kader Demokrat disimulasikan menduduki posisi Cawabup Badung sebagai tandem Sudiana. Mereka, antara lain, Nyoman Sutrisno dan AA Gede Gerana Putra. Kalangan kader Demokrat pun gerah dengan jurus zig zag Adi Arnawa. Sebab, jika nanti Adi Arnawa masuk sebagai Cabup Badung, sementara Sudiana jadi Cawabup-nya, maka kader Demokrat seperti Nyoman Sutrisno praktis tersisih. Demokrat bisa gigit jari di Pilkada Badung, karena tidak satu pun kadernya terakomodasi. Padahal, Demokrat sebelumnya adalah pengusung Bupati Badung 2010-2015 AA Gde Agung.









sumber : nusabali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen