 |
| Aburizal Bakrie memberikan keterangan kepada wartawan |
Ical Sebut Munas Golkar 5 Tahun Sekali, Peluang Rekonsiliasi Tertutup?
MANGUPURA – Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie menyatakan, Munas hanya dilakukan satu kali dalam lima tahun sekali. Hal ini menurut sesuai dengan AD/ART partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sehingga, untuk adanya rekonsiliasi Munas antara kubunya dengan kubu Agung Laksono kemungkinan besar ditutup.
"Kan ini sesuai dengan AD/ART Partai. Dan ini menaati aturan partai. Jadi, Munas itu hanya satu kali dalam lima tahun," ucap pria yang akrab disapa Ical, saat ditemui di Best Western Hotel Bali, Jumat (13/11/2015).
Ical mengaku, bahwa dirinya tidak menutup bahwa Munas itu tidak ada.
Namun, Munas yang akan digelar oleh partai Golkar tetap dilakukan pada 2019 mendatang. Setelah, 2014 kemarin digelar di Nusa Dua, Bali.
"Munas harus tetap ada. Tapi itu tadi, Munas hanya sekali dalam lima tahun," tegasnya.
Disinggung soal gerakan poros muda Golkar yang kini gencar melakukan safari ke senior-senior partai, satu di antaranya ialah Ganjar Kartasasmita, Ical menyatakan bahwa gerakan poros Muda itu tidak sesuai dengan AD/ART.
Itu belum lagi menyoal hak suara yang dimiliki oleh para kader dari poros muda partai itu.
"Kita harus taat ke AD/ART partai. Dan semua yang melakukan itu (inisiatif rekonsiliasi) ialah mereka yang memiliki hak suara," tandas Ical.
Aburizal Bakrie Targetkan 60 Persen Suara di Bali
MANGUPURA – Partai Golkar menargetkan 60 persen suara dari seluruh Bali saat pilkada serentak Desember mendatang. Atau minimal menang tiga daerah dari enam daerah di Bali yang mengikuti pilkada serentak.
Sementara untuk mencapai target tersebut, Golkar juga menyatakan akan secepatnya melakukan rekonsiliasi.
"Pokoknya secepatnya akan ada rekonsiliasi, tunggu saja nanti secepatnya," ujar Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie saat membuka Musyawaran Nasional VII Kerukunan Usahawan Kecil Menengan (KUKMI) di Hotel Western Kuta, Badung, Jumat (13/11/2015).
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta enggan berkomentar terkait target 60 perse yang dilontarkan Ical.
Ketut Sudikerta yang saat itu juga hadir, buru-buru menuju mobil dengan alasan mengantarkan Ical menuju bandara.
"Saya akan pergi sebentar mengantar bapak (Ical). Nanti saya kembali lagi," ujar Sudikerta singkat yang kemudian tidak kembali ke hotel.
sumber : tribun
