Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , , » Hujan Lebat, Jembatan Ambrol, Denpasar–Gilimanuk Putus

Hujan Lebat, Jembatan Ambrol, Denpasar–Gilimanuk Putus

Written By Dre@ming Post on Senin, 25 Januari 2016 | 7:17:00 AM

Jembatan Tukadaya di Banjar/Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, ambrol tepat di tengah badan jembatan, Sabtu (23/1) malam. Arus lalu lintas, terutama kendaraan besar, jalur Denpasar–Gilimanuk terpaksa dialihkan ke Buleleng dan Tabanan. Kendaraan besar seperti truk dan bus dari Gilimanuk ke Denpasar dialihkan ke Buleleng. Sedangkan dari arah sebaliknya diarahkan ke Baturiti, Tabanan.
NEGARA - Jembatan Tukadaya di Banjar Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, ambrol tepat di tengah badan jembatan, pada Sabtu (23/1) malam. Akibatnya, kendaraan dari Gilimanuk tujuan Denpasar dialihkan melintasi jalur Singaraja, Buleleng. Sedangkan kendaraan besar dari Denpasar tujuan Gilimanuk diarahkan melintasi Baturiti, Tabanan.

Pada Sabtu sore kemarin, sekitar pukul 18.00 Wita, hujan mengguyur kawasan Kecamatan Jembrana, meskipun tidak terlalu deras. Baru sekitar pukul 20/30 Wita, hujan mulai reda namun masih gerimis. Sekitar pukul 20.45 Wita, Jembatan Tukadaya yang melintas di atas Tukad Aya, ambrol. Kondisi awal bagian ruas tengah jembatan ambrol dan terbelah dua. Saat kejadian tidak ada kendaraan melintas ataupun korban lainnya, karena arus lalu lintas sedang sepi.

Lebar jembatan sekitar 10,5 meter, dengan panjang sekitar 24 meter. Yang ambrol selebar sekitar 7 meter, tepat di tengah jembatan. Sedangkan bagian sisi kanan dan kiri dengan lebar masing-masing sekitar 1,75 meter masih dalam keadaan utuh.

Informasi yang dihimpun, bagian jembatan yang ambrol memang konstruksi lama, dibangun sekitar tahun 1980-an. Sedangkan bagian sisinya yang tidak ambrol, merupakan konstruksi baru bagian pelebaran jalan, proyek sekitar tahun 2012. Perbedaan konstruksi itu diduga menjadi pemicu jembatan tersebut ambrol. Selain itu, jembatan tersebut juga dilintasi kendaraan besar, karena berada di jalur utama Gilimanuk–Denpasar.

Akibat ambrolnya jembatan itu, jalur utama Gilimanuk–Denpasar, lumpuh. KBO Lantas Polres Jembrana Ipda I Nyoman Yasa, didampingi Kanit Laka Satlantas Polres Jembrana Iptu I Made Artika, serta Kapolsek Kota Negara Kompol I Made Prihenjagat, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol I Ketut Sukarta, menyatakan sudah dilakukan koordinasi untuk mengatasi arus kendaraan yang melintas di jalur utama Denpasar–Gilimanuk ini.

Dijelaskannya, kendaraan di wilayah timur atau dari arah Denpasar yang hendak menuju wilayah barat — ke Kecamatan Jembrana mulai Kelurahan Dauhwaru dan Desa Batuagung hingga ke Gilimanuk—, sudah dikoordinasikan dengan pihak Polres Tabanan, agar mengalihkan kendaraan besar (bus dan truk) menuju utara atau lewat Baturiti, Tabanan.

Sedangkan kendaraan besar dari barat atau Gilimanuk yang hendak menuju wilayah timur jembatan — baik ke Tabanan, Denpasar, dan kota-kota lainnya hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat—, sudah dikoordinasikan di pertigaan Cekik, untuk diarahkan memutar arah ke Buleleng.

“Tadi juga kendaraan besar yang kebetulan baru masuk perbatasan Jembrana–Tabanan dan dari Gilimanuk, sudah kami arahkan sesuai rekayasa yang sudah kami koordinasikan dengan pihak polres yang akan dilintasi,” katanya.

Sementara untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor, pick up, serta mobil pribadi, masih diizinkan melintas. Tetapi solusi sementara juga diatur melalui jalur alternatif. Khusus kendaraan kecil yang dari timur, diarahkan masuk ke selatan di perempatan kantor Desa Dangin Tukadaya, yakni di perempatan di timur jembatan, melingkar melewati jalan desa, masuk ke Kelurahan Sangkaragung dan Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dan ditembuskan ke jalan utama di pertigaan Pasar Umum Jembrana atau tembus ke Jalan Ngurah Rai.

Sementara kendaraan kecil dari barat atau datang dari Gilimanuk, diarahkan ke utara di perempatan Lingkungan Keladian, Kelurahan Dauhwaru, atau ke utara di perempatan traffic light Desa Batuagung, yakni di barat jembatan yang putus melintasi jalan desa Desa Batuagung dan Desa Dangin Tukadaya, dan tembus ke jalan utama atau jalan nasional di perempatan Kantor Desa Dangin Tukadaya.

Pejabat terkait di Pemkab Jembrana, seperti Kadis Hubkominfo I Gusti Ngurah Riyadi, Kadis Pekerjaan Umum (PU) I Gusti Putu Mertadana, Kasat Pol PP I Gusti Rai Budhi, Kakan Kesbangpol I Gusti Ngurah Darma Putra, termasuk Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, juga sempat meninjau lokasi sekitar pukul 22.30 Wita.

Tindakan yang diambil, pihak Hubkominfo Jembrana memberikan rambu lalu lintas sesuai jalur alternatif yang disetting pihak kepolisian. PU Jembrana langsung berkoordinasi ke pihak yang berwenang, yakni Balai Jalan Nasional.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Buleleng pada Sabtu (23/1) sore hingga malam, mengakibatkan beberapa bencana alam. Salah satunya adalah jalur Singaraja-Gilimanuk, yang terkena banjir bandang. Air bah yang memenuhi jalur utama tersebut terjadi di empat desa di Kecamatan Gerokgak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Bencana air bah tersebut terjadi di sepanjang jalan di jalur utama Singaraja-Gilimanuk yang meliputi Desa Sanggalangit, Musi, Penyabangan, dan Pemuteran. Air bah mulai meninggi dan memenuhi badan jalan sekitar pukul 17.00 Wita, setelah hujan deras mengguyur seluruh wilayah Buleleng sejak sekitar pukul 15.30 Wita.

Minimnya saluran air, membuat air hujan dari daerah pegunungan di sebelah selatan jalan raya tidak dapat mengalir maksimal, sehingga memehuni jalan dan masuk ke rumah warga. Puncak ketinggian air diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 Wita, dengan ketinggian air bah mencapai sepaha orang dewasa.

“Tadi tinggi airnya sepaha, puncaknya sekitar pukul 19.00 Wita. Air tidak hanya di jalan tetapi sudah masuk ke rumah warga,” ujar salah seorang anggota Polsek Gerokgak yang sedang berjaga mengatur arus lalu lintas, Sabtu malam.

Meski tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas, tetapi akibat kejadian tersebut jalur Singaraja-Gilimanuk, sempat terganggu. Kendaraan yang lalu lalang melintasi jalan tersebut, terpaksa harus bersabar dan menunggu giliran untuk dapat melanjutkan perjalanan, di tengah derasnya air bah yang mengalir. Bahkan dikabarkan satu mobil Toyota Avanza yang tidak diketahui plat kendaaan dan identitas pemiliknya, sempat terseret arus.

Beruntung ada pohon yang menahannya sehingga tidak masuk ke dalam got. “Tadi saat kendaraan diatur melintas satu per satu sempat ada mobil terseret arus, tapi langsung dikerek agar tidak macet,” imbuhnya.

Selain itu puluhan warga pun terlihat turun ke jalan raya untuk membantu mengatur arus lalu lintas pengguna jalur Singaraja-Gilimanuk. Sebagian warga juga terlihat membersihkan dan membuat jalur air, agar tidak terjadi genangan, dan air dapat surut kembali.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yulia, warga setempat yang menyaksikan bencana tersebut. Dia menuturkan saat itu tengah berada di dalam rumah, karena hujan deras. Sekitar pukul 17.00 Wita dia mendengar suara gemuruh seperti air yang mengalir deras datang dari arah selatan rumahnya. Yulia yang saat itu tinggal di sisi utara jalan langsung keluar rumah melihat situasi, dan air bah tiba-tiba masuk menerobos dan memenuhi halamannya.

“Wah tadi kayak laut di halaman rumah saya. Tiba-tiba air sangat besar datang, maklum karena rumah saya lebih rendah dari jalan. Ya tergenang semua halamannya, beruntung tidak masuk ke dalam rumah,” tuturnya. Hingga malam kemarin, belum dapat diidentifikasi berapa jumlah kerusakan rumah yang terjadi akibat bencana tersebut. Namun rata-rata, rumah warga di pinggir jalan raya semuanya kemasukan lumpur.

“Kami belum dapat data pastinya, yang jelas ada banjir bandang di empat titik di Gerokgak. Banjir di Kecamatan Seririt yang menggenangi puluhan rumah, itu baru data sementara,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Ketut Yasa.

Sementara itu, warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng terisolir lantaran jembatan penghubung banjar tersebut dengan Banjar Dinas Tengah, putus. Jalur tersebut adalah akses jalan satu-satunya warga Banjar Dinas Kembang Sari untuk dapat menuju ke wilayah perkotaan. Tercatat ada 260 KK yang ada di banjar dinas tersebut yang tidak dapat keluar dari wilayahnya. Satu truk pengangkut material pun terjebak hingga Sabtu malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. ambruknya jembatan sepanjang tiga meter tersebut, memang terjadi sebelum hujan deras mengguyur Buleleng. Kejadian tersebut berawal saat satu unit truk DK 9397 UK yang mengangkut batu material datang dari arah Selatan (Banjar Dinas Kembang Sari).

Truk yang dikemudian oleh Ketut Badra, 45, warga Desa Kalibukbuk, Buleleng, tersebut bermaksud mengambil batu material di Banjar Dinas Kembang Sari, dan akan dibawa ke Desa Kalibukbuk. Saat melintas di jembatan tersebut, badan truk sudah melintas setengahnya. Tetapi ketika ban belakang melintas, jembatan tersebut langsung ambruk.

“Saya tadi sedang ngangkut batu dari Kembang Sari atas, mau dibawa ke toko. Tapi sampai di jembatan ini, ketika ban belakang lewat, jembatan sudah ambruk,” kata Badra. Hal itu diperparah ketika truk di jalur sempit tersebut tidak dapat dievakuasi hingga malam. Ditambah lagi hujan deras.

Untuk sementara warga setempat berusaha untuk menaikkan setengah badan truk yang terperangkap ke dalam jembatan yang jebol, dengan menggunakan dongkrak. Sedangkan warga sekitar juga memasang papan agar bisa melintas karena jembatan jebol.







sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen