![]() |
Pemuda Desa Adat Sumerta mendirikan baliho penolakan reklamasi di Jalan Nusa Indah Denpasar, Bali Jumat (10/6/2016) malam hari. |
DENPASAR - Puluhan pemuda dari Desa Adat Sumerta mendirikan baliho penolakan reklamasi. Ratusan bendera pun berkibar di sepanjang Jalan Nusa Indah Denpasar, Jumat (10/6/2016) malam hari.
Baliho penolakan Teluk Benoa'>Reklamasi Teluk Benoa itu didirikan dan bendera berkibar menyambut kedatangan Presiden RI ke 7, Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (11/6/2016) untuk membuka Pesta Kesenian Bali (PKB).
Kadek Adi Santika, koordinator aksi, menyatakan beridirinya baliho dan bendera oleh warga Desa Adat Sumerta untuk ucapan selamat datang kepada Presiden Jokowi. Itu menjadi seruan atas naluri hati warga yang tak ingin alamnya dirusak.
Apalagi, Presiden Jokowi dirasakan warga tidak patut bertanggungjawab atas lahirnya Perpres untuk mereklamasi lahan 700 hektare yang dianggap kawasan suci itu.
"Kami meminta untuk Batalkan Perpes 51/2014. Dan selama tidak dicabut, aksi warga tidak akan pernah berhenti," ujarnya, Jumat malam (10/6/2016).
Sekitar pukul 22.00 Wita malam hingga dini hari Sabtu (11/6/2016) pendirian dilakukan oleh puluhan pemuda di pertigaan Banjar Bengkel Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
propinsibali.com_____
sumber : tribun