Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , » Veteran Tabanan : Saya Sudah Suarakan Sejak Zaman Pak SBY!

Veteran Tabanan : Saya Sudah Suarakan Sejak Zaman Pak SBY!

Written By Dre@ming Post on Senin, 08 Agustus 2016 | 7:20:00 AM

Foto bersama di depan baliho Bali Tolak Reklamasi yang didirikan oleh veteran I Wayan Rugeg di Banjar Pekandelan, Desa/Kecamatan Kerambitan, Minggu (7/8/2016).
TABANAN - Sekitar pukul 10.00 wita beberapa veteran di Banjar Pekandelan, Desa/Kecamatan Kerambitan berbaris sambil mengepalkan tangan kiri dan menyanyikan lagu Tolak Reklamasi Teluk Benoa.

Aksi tersebut dipimpin oleh seorang veteran, Wayan Rugeg (96) bersama rekan-rekan seperjuangannya serta mendapatkan support dari perkumpulan sepeda Samas.

Aksi itu juga dihadiri oleh Ketua Walhi Bali yang merupakan pentolan ForBali, I Wayan Gendo Suardana.

Pahlawan revolusi itu menyebutkan, sedari awal dirinya memang tidak menyetujui adanya reklamasi di Teluk Benoa yang merupakan kawasan suci, juga kawasan yang bersejarah.

"Pada masa revolusi Teluk Benoa juga sebagai pelabuhan dari para pejuang yang datang dari Pulau Jawa, selain itu di sana pernah ada pertempuran melawan pasukan musuh," jelasnya, Minggu (7/8/2016).

Dia menyebutkan kawasan di Tabanan khususnya Pantai Kelating sebelum adanya reklamasi Pulau Serangan memiliki pantai yang lebar.

Regug mengingat saat dia muda ketika melaksanakan melasti berjalan cukup jauh ke selatan untuk mencapai tepi pantai.

"Tapi setelah adanya reklamasi di Serangan, ombak makin dekat, bahkan pantai harus berisi senderan sekitar dua meter untuk menahan ombak, apalagi jika ada reklamasi di Teluk Benoa," ujarnya.

Regug mengungkapkan jika pada era kepemimpinan Presiden SBY dia sempat membuat tulisan di sebuah media masa di Bali dan menjelaskan bahwa pulau Bali adalah milik orang Bali, dan meminta kepada Presiden kala itu agar Perpres 51 tahun 2014 bisa dicabut.

"Kala itu saya sudah membuat tulisan dan meminta agar Perpres itu sudah dicabut," jelasnya.

Ketua kelompok sepeda Samas I Dewa Made Merthakota (60) menyebutkan pihaknya tetap akan menyuarakan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa.

Dari kegiatan tersebut diharapkan agar Desa Adat di Tabanan bisa keluar dari sona nyaman untuk ikut menyuarakan aksi tersebut.

"Jika Bali diibaratkan sebuah tubuh, makan jika ujung kuku terluka anggap saja Teluk Benoa, maka seluruh tubuh yang akan merasakan, kami harap masyarakat di Tabanan bisa sadar akan hal itu," ujarnya.








sumber : tribun
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen