 |
| Adapun lokasi yang paling rawan di kawasan Kutsel yaitu di jalur simpang kampus Politeknik menuju arah Kuta. Menurut Kompol Latra, kawasan tersebut ketika malam sepi dan gelap. (Gbr Ist). |
MANGUPURA - Keamanan di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali sebagai pusat industri pariwisata Bali sering menjadi sorotan.
Berdasarkan data yang dihimpun, hampir setiap bulan selama semester pertama tahun 2017 Polsek Kuta dan Polsek Kuta Selatan (Kutsel) menerima laporan kriminalitas. Kasus yang paling mendominasi adalah pencurian.
Laporan kasus pencurian motor (curanmor) dan pencurian biasa yang diterima Polsek Kuta sama-sama berjumlah 26 kasus.
Kemudian diikuti kasus penganiayaan sebanyak 17 kasus, lalu pencurian dengan tindak kekerasan (curas) sebanyak 13 kasus, dan 10 kasus pengeroyokan.
Demikian halnya kasus yang ditangani kepolisian Polsek Kutsel selama satu semester ini (Januari-Juni 2017) juga didominasi kasus curanmor.
Kapolsek Kutsel Kompol I Wayan Latra mengatakan, ada 8 kasus yang dilaporkan warga terkait curanmor.
Kasus lainnya yaitu jambret dan curas.
“Ada juga kasus spesialis jambret HP yang pernah kami tangani dan pelakunya ditangkap di daerah Mumbul,” ujar Kompol Latra, Selasa (19/7/2017).
Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara mengimbau agar masyarakat tetap waspada terutama di pusat keramaian.
Untuk membantu kepolisian mengungkap kasus pencurian tersebut, lanjut Kompol Sumara, keberadaan CCTV sangat diperlukan.
“Kami mengimbau, terutama kepada pemilik tempat hiburan agar memasang CCTV guna mempermudah pemantauan bila terjadi tindak kejahatan,” ujar Kompol Sumara.
Kompol Latra juga mengatakan perlunya CCTV untuk mengawasi situasi.
Adapun lokasi yang paling rawan di kawasan Kutsel yaitu di jalur simpang kampus Politeknik menuju arah Kuta.
Menurut Kompol Latra, kawasan tersebut ketika malam sepi dan gelap.
“Kami sudah menyampaikan kepada Camat Kuta Selatan agar diupayakan penerangan jalan dan bisa memasang CCTV. Sebab, sekarang CCTV itu sudah menjadi kebutuhan agar kepolisian bisa mengidentifikasi lalu menangkap pelaku kejahatan,” jelas Latra.
sumber : tribun
