Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , » Bandara Ngurah Rai Sangat Padat, Pesawat Harus Berputar-putar Di Atas Lama Sekali

Bandara Ngurah Rai Sangat Padat, Pesawat Harus Berputar-putar Di Atas Lama Sekali

Written By Dre@ming Post on Selasa, 03 April 2018 | 2:23:00 PM

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung direncanakan untuk diperluas, salah-satunya untuk keperluan pertemuan IMF-Bank Dunia pada Oktober 2018 nanti. Pertemuan akan dihadiri sekitar 17.000 peserta dari 189 negara, sehingga kapasitas Bandara Ngurah Rai perlu ditingkatkan untuk menampung lalu-lintas pesawat para delegasi.
DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan akan memberikan rekomendasi untuk perluasan lahan parkir (apron) di Bandara Ngurah Rai seluas 40 Hektare (Ha).

Rekomendasi tersebut akan diberikan setelah pihak Angkasa Pura (AP) I setuju mengurangi luasan lahan sekitar 10 Ha, karena merupakan wilayah konservasi.

AP I merupakan badan usaha milik negara (BUMN) pengelola Bandara Ngurah Rai.

“Mungkin hari ini (2/4) diberikan, karena setelah tadinya dari 50-an Hektare yang rencananya akan direklamasi untuk perluasan apron, mereka sepakat mengurangi 10 Hektare. Sepuluh hektare yang dikurangi itu merupakan kawasan konservasi,” ujar Pastika usai menghadiri sidang DPRD Bali, Senin (2/4), di Denpasar.

Pastika melanjutkan, dirinya mengatakan kepada AP I bahwa jika pengerjaan reklamasi yang berada di kawasan konservasi (sesuai Perpres) tetap dilaksanakan, maka dirinya tak akan memberikan rekomendasi.

Akhirnya, kata Pastika, pihak AP I setuju untuk mengurangi luasan lahan bagi pengembangan apron, sehingga rekomendasi pun dapat dikeluarkan.

“Akhirnya itu akan kita setujui, namun tidak seluas yang diajukan mereka,” imbuhnya.

Pastika mengungkapkan sekitar 10 Hektare lahan yang akan direklamasi merupakan kawasan konservasi.

Sedangkan 40 Hektare yang akan diberikan rekomendasinya itu termasuk kawasan pemanfaatan. Letak kawasan pemanfaatan dan kawasan konservasi itu memang berhimpitan.

“Ya silakan saja, tidak bisa kita larang. Kalau lahan selebihnya (40 Ha) silakan, karena memang perluasan apron itu sangat diperlukan. Saya berikan rekomendasi, tapi izinnya tetap dari pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” terangnya.

Lanjutnya, rencana reklamasi dilakukan terkait adanya permasalahan parkir di Bandara Ngurah Rai.

“Memperlebar apron supaya pesawat bisa lebih banyak parkir,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsannurohim mengatakan pihaknya sedang menyertakan beberapa kajian yang berkaitan dengan pengajuan penerbitan rekomendasi teknis perluasan apron barat kepada Gubernur Bali.

Namun, Arie enggan menjelaskan secara detail kajian-kajian yang dimaksud.

Menurut Arie, rekomendasi teknis dari Gubernur Bali diperlukan, karena Bali tidak memiliki peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang RZWP3K (Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil).

Alurnya, jelas Arie, AP I sebagai pemrakarsa perluasan apron mengajukan rekomendasi teknis kepada Gubernur, yang dilengkapi dengan kajian-kajian dan dokumen lainnya.

Bila rekomendasi sudah diterbitkan, selanjutnya rekomendasi itu akan disampaikan kepada pemohon.

"Nanti pemohon (AP I) yang mengusulkan Izin Lokasi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan," jelas Arie.

Tentang Gubernur Bali yang akan berikan rekomendasi lahan perluasan apron hanya 40 Ha, Arie mengatakan belum bisa memberikan tanggapan.

“Kami masih akan berkoordinasi dulu dengan General Manager AP I. Besok (hari ini, red) kami baru bisa beri pernyataan,” kata Arie saat dihubungi, Senin (2/4) malam.

Untuk diketahui, Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) pada 8-14 Oktober 2018.

Guna mendukung pertemuan yang akan dihadiri setidaknya 17.000 peserta dari 189 negara itu (termasuk 189 menteri keuangan, 189 kepala bank sentral, dan 23 kepala Negara), Bandara Ngurah Rai akan melakukan penambahan sejumlah fasilitasnya, termasuk perluasan apron (tempat parkir pesawat) di sisi barat.

Bandara di Bali Utara

Pastika mengatakan, tujuan perluasan apron Bandara Ngurah Rai bukan hanya untuk keperluan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018, namun untuk masa depan Bali.

Sekarang ini, jelas Pastika, ada banyak flight (penerbangan) yang dibatasi untuk mendarat di Bali.

“Banyak sekali flight yang tidak bisa masuk, terutama dari luar negeri karena tempatnya sudah tidak cukup. Frekuensi penerbangan di Bandara Ngurah Rai sudah terlalu padat. Pesawat harus berputar-putar di atas lama sekali. Parkir bandara tidak bisa menampung,” tuturnya.

Pastika menegaskan, Bali tidak bisa cukup hanya dengan Bandara Ngurah Rai saja. Sebab, saat ini saja terdapat 17 ribu penumpang wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai setiap hari.

“Lima tahun ke depan kita perlu bandara baru, karena Bandara Ngurah Rai saat ini memang sangat padat sekali. Bali selatan akan sangat padat, sekarang saja jalan tol sudah macet,” ucapnya.

Terkait dengan rencana pembangunan Bandara di Bali Utara, dikatakan Pastika bahwa membangun bandara membutuhkan waktu minimal sekitar 5 tahun, dan mungkin juga sampai 10 tahun lagi.

Pastika menambahkan, ia juga terus berupaya agar izin Penetapan Lokasi (Penlok) segera dikeluarkan supaya bandara Bali Utara bisa lebih cepat untuk mulai dibangun.

“Saya sudah bersurat kepada Presiden bukan lagi kepada kementerian perhubungan untuk penerbitan ijin Penlok (penetapan lokasi),” ungkapnya.










sumber : tribun
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen