DENPASAR - Nyawa Novianus Yosef (27) tak tertolong meski mendapatkan perawatan intensif.
Pemuda asal Sumba Timur tewas setelah mengalami luka serius diduga usai terlibat pengeroyokan sejumlah pemuda di rumah kos temannya di Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Informasi yang dihimpun, pemuda yang bekerja di Denpasar sejak dua tahun lalu ini tewas saat mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah, Sabtu (12/5) kemarin.
Kakak kandung korban, Aron (36) mengatakan, kejadian pengeroyokan adiknya terjadi pada Rabu (9/5) dini hari lalu.
Saat itu, kata Aron, adik kandungnya berpamit berkumpul bersama teman-temannya.
“Itu tumben juga dia (korban) pamit saya bilang mau kumpul sama teman minum-minuman keras (arak),” ungkapnya saat ditemui sebelum melaksanakan persembahyangan di gedung dekat Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Sabtu (12/5).
Meski tidak begitu tahu persis kejadian di lapangan, lanjut Aron, adiknya terlibat dalam perkelahian dengan dua orang pemuda yang juga berasal dari Sumba.
Dalam perkelahian tersebut, Yosef dikeroyok dan kemudian dipukul dengan menggunakan balok kayu.
“Tepat di bagian belakang kepala. Usai kejadian itu, adik saya langsung dilarikan ke IGD Sanglah dan mendapatkan perawatan intensif selama tiga hari,” paparnya.
Namun dalam masa perawatan tersebut, nyawa Yosef tak sanggup tertolong.
Diketahui, Yosef mengembuskan nafas terakhir setelah melalui kondisi kritis pada Sabtu (12/5) sekitar pukul 10.30 Wita. Korban langsung dipindahkan ke kamar jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah.
Lebih lanjut, kematian Yosef ini pihak keluarga tampaknya berbuntut panjang. Aron mengatakan, kejadian ini sedang dalam penanganan pihak kepolisian.
“Tadi juga pihak keluarga mengizinkan autopsi terhadap mayat adik saya dan kami memutuskan menuntut pelaku dengan hukuman seberat-beratnya. Ada dua tersangka sudah ditangkap polisi,” pungkasnya.
Keluarga dan kolega korban mulai berdatangan ke kamar Jenazah RSUP Sanglah. Korban akan dipulangkan ke rumah asalnya.
Rencananya jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman di Sumba Timur pada hari ini (Minggu, 13/5).
Akibat Tindak Kekerasan
Sementara itu, hasil autopsi dugaan tindak kekerasan pada korban juga dinyatakan positif.
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, SpFM (K), DFM saat dikonfirmasi, Sabtu (12/5) memastikan penyebab kematian korban akibat tindak kekerasan.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan luka pada dahi, kelopak atas dan bawah mata kanan, daun telinga kanan, bibir atas dan bawah samping kiri, leher atas samping kanan, rahang bawah samping kiri.
“Dari hasil autopsi tersebut, penyebab kematian korban dipastikan karena terdapat kerusakan pada otak. Tulang pada atap tengkorak ada mengalami fracture atau patah. Dari situ memang ada kesan pemukulan,” ungkapnya.
sumber : tribun