 |
| Wakil Bupati, Ketut Suiasa: “Saya siap mengawal kepentingan masyarakat Desa Ungasan dengan catatan warga Desa Ungasan mau bersatu, mun sing keto keweh tiang, saya lakukan ini, yang ini yang menolak, saya lakukan itu, yang itu yang menolak, maka satukan persepsi satu arah menuju tujuan membangun Desa Ungasan,". |
Hadir dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua DPRD Badung, yang diwakili Made Duama; Anggota Dewan asal Ungasan, Ketut Suweni; Perbekel Ungasan, Made Kari; Ketua LPM Desa Ungasan, Made Nuada, serta undangan lainnya.Nuada dalam laporannya memaparkan, pelaksanaan BBGRM dilaksanakan berdasarkan Permendagri No 42 tahun 2005. Di mana pelaksanaanya pada Mei, yang merupakan akumulasi kegiatan gotong royong selama setahun. Adapun tema dari pelaksanaan gotong royong 2018, yakni dengan bulan bakti gotong royong masyarakat XV kita dayagunakan peran lembaga kemasyarakatan desa sebagai mitra pemerintah desa.
Adapun bidang-bidang kegiatan yang dilaksanakan, yakni bidang kemasyarakatan berupa sosialisasi ketertiban dan kebersihan lingkungan, bidang ekonomi meliputi fasilitas pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat, serta pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan.
Sementara bidang sosial budaya dan agama, yakni penyuluhan tentang bahaya narkoba dan pelayanan kesehatan, pertunjukan potensi masyarakat lokal di bidang seni dan budaya, pembinaan ke TK atau PAUD, serta SD dalam bentuk perlombaan. Selain itu juga dilakukan pemberian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas, pemberian dana motivasi bagi siswa yang berpotensi maupun kurang mampu, serta bakti sosial di pahrayangan desa dan Pantai Melasti melibatkan paguyuban RPU, STT, PKK, serta lembaga desa lainnya.
Untuk bidang lingkungan mencakup sosialsiasi kebersihan lingkungan, dan penanaman pohon.
Harapannya, melalui BBGRM ini nantinya bisa memberdayakan masyarakat. Contohnya di bidang ekonomi, melalui pemberdayaan UMKM, sehingga bisa dikembangkan menunjang ekonomi masyarakat. Selain itu, lewat kegiatan ini bisa diharapkan menjaga persatuan masyarakat Desa Ungasan segilik senantiasa seguluk sebayantaka.
Suiasa, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih karena gerakan yang dimotori LPM ini sudah berjalan, yang artinya LPM telah mampu melaksanakan amanah konstitusi. Karena salah satu lembaga sebagai komunitas yang dapat dibentuk di desa memiliki fungsi melaksanakan BBGRM. “Ini menunjukkan kalau LPM telah melakukan tugas konsritusionalnya dengan sebaik-baiknya,” ujar pejabat asal Desa Pecatu, Kutsel ini.
Sejatinya, lanjut Suiasa, dalam pelakanaan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan di desa muaranya sangat sederhana. Di mana apabila empat komponen di desa atau catur wiswea di desa mau bersatu selaras, searah baik dalam pikiran, upaya dan langkah maka usaha pemerintahan,.kemasyarakatan dan pembangunan di desa sudah selesai.
“Apabila perbekel, lembaga kelian desa adat, LPM dan unsur pemerinatahan, yaitu BPD bisa bersatu dan satu alur pikiran serta satu arah dalam melaksnakan.pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunana segala urusan akan selesai,” ujarnya.
Apalagi kompomem.masyarakat juga mau bersatu maka Ungasan akan lebih cepat meningkat pemerintahan, kemasyarakat dan pembangunanannya. Sebab, apabila ada yang berbeda dalam pemerintahan di desa maka akan tiga hal yang disampaikan di atas akan terhambat atau stagnan bahkan mandek. Pihaknya di pemerintahpun akan sulit membuat kebijakan strategis di desa tersebut. “Karenanya, mari bersatu bersama membangun pemerintahan kemasyarakatan dan pembangunan di Desa Ungasan. Selain itu, untuk mempercepat kemajuan di desa tentunya ditambah dengan kerukunan tokoh dan masyarakatnya. Maka pembangunan yang dilakukan akan berjalan dengan baik.Apabila itu terwujud, maka kami di Pemerintah Badung tidak akan pernah mundur setitik pun dan akan terus berjuang kepada masyarakat Desa Ungasan,” tegasnya, sembari mengaku siap mengawal kepentingan Desa Ungasan.
Karenanya, Desa Ungasan harus satu arah bergerak melaksanakan pembangunan di desa. “Saya siap mengawal kepentingan masyarakat Desa Ungasan dengan catatan warga Desa Ungasan mau bersatu, mun sing keto keweh tiang, saya lakukan ini, yang ini yang menolak, saya lakukan itu, yang itu yang menolak, maka satukan persepsi satu arah menuju tujuan membangun Desa Ungasan,” ajaknya.
Dikutip dari denpost
