 |
| Ahli ini Ungkap Temuan Tanda-Tanda Seseorang Bakal Meninggal (Gbr Ist) |
Sepanjang peradaban manusia, Ilmu pengetahuan berusaha untuk mengungkap misteri dan menemukan jawaban yang ada di jagat raya ini.
Satu diantaranya adalah fenomena misteri kematian.
Ilmuwan pun akhirnya berlomba-lomba untuk mengungkap misteri kematian yang merupakan domain rahasia dari Tuhan.
Kematian merupakan salah satu rahasia Tuhan yang tak diketahui oleh siapapun.
Meskipun begitu, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat peneliti mampu "mendeteksi" kapan seseorang akan meninggal.
Dilansir dari Nova.id, Ahli menyebutkan kalau tanda kematian pada seseorang bisa terdengar dari suara 'geletuk'.
Suara ini seolah menjadi tanda awal seseorang meninggal dunia dalam waktu 23 jam ke depan.
Fenomena ini terjadi ketika seseorang tidak lagi mampu menelan, batuk, atau membersihkan ludah dan lendir dari tenggorokannya sendiri.
Entah terdengar seperti berderak atau merintih namun suara tersebut ialah tanda awal dari meninggalnya seseorang.
Tidak hanya itu, dr. Daniel Murrell dari University of Alabama bahkan menyebutkan kalau seseorang yang mendekati ajal nafasnya akan terdengar berbeda.
Napas yang terdengar berbeda dari biasanya dan suara berderik adalah salah satu tanda awal seseorang akan meninggal.
Meski terdengar menyeramkan namun seseorang yang mengeluarkan suara tersebut enggak merasakan sakit sama sekali.
Jika sudah seperti ini, perawat biasanya akan mengarahkan pasien ke arah samping lalu membasahi dan menyeka mulut mereka.
Selanjutnya, perawat akan mengangkat kepala pasien untuk melancarkan sekresi.
Masih dilansir dari sumber yang sama, terdapat beberapa tanda-tanda lain saat seseorang akan meninggal.
Mulai dari beberapa kali tak sadarkan diri, bau yang berbeda, sampai memar berwarna kegelapan.
Proses seseorang mendekati ajalnya semakin diperkuat dengan penelitian dr. Cameron Shaw.
Ia mengatakan kalau 30 detik sebelum seseorang meninggal biasanya akan kehilangan kesadaran diri, humor, dan kemampuan berpikir jernih.
Kesimpulan ini ia peroleh setelah membedah otak pasien.
sumber : tribun
