Krama Jimbaran tersebut diterima Direktur Teknis PDAM Badung IB Gede Wimbardi dan Direktur Umum IB Wardana. Wardana ketika dikonfirmasi membenarkan perihal kedatangan warga tersebut. “Iya benar tadi (kemarin) ada 35 warga Jimbaran yang datang. Mereka mengeluhkan karena pelayanan air di sana (Jimbaran),” ujarnya. Apa upaya dari PDAM Badung? Wardana mengatakan telah menyampaikan alasan mengapa pasokan air sering ngadat khususnya di wilayah yang topografinya tinggi. “Kami berharap warga memaklumi kondisi di lapangan, karena suplai air memang sangat terbatas ke wilayah selatan,” katanya.
Wardana menjelaskan, kondisi di lapangan memang banyak utilitas milik PDAM yang telah uzur dan sekarang dalam dalam tahap perbaikan dan peremajaan. Menurutnya, peremajaan yang dilakukan di Tegeh Sari. Saat ini peremajaan itu sedang dalam tahap uji coba. “Dengan perbaikan pipa ini ada tambahan debit air sekitar 15 liter per detik. Namun begitu, ini belum bisa menjangkau seluruh wilayah di Badung selatan termasuk Jimbaran dan sekitarnya. Untuk itu kami mohon maaf,” beber Wardana sembari meminta agar pelanggan air bersih khususnya di Jimbaran untuk bersabar. Selain itu, lanjut Wardana, pihaknya juga sedang mengupayakan agar nanti ada penambahan pipa saluran air supaya wilayah Badung selatan sampai ke Nusa Dua bisa mendapatkan pasokan air. Tetapi untuk itu PDAM membutuhkan dana yang tidak sedikit, jumlahnya mencapai Rp 65 miliar.
“Untuk sementara ini kami akan talangi dulu dengan mendatangkan mobil tangki air untuk yang kawasan rawan krisis air,” tandasnya. Sebelumnya, DPRD Badung menyatakan siap memperjuangkan agar PDAM bisa memperoleh tambahan investasi. Hal itu disampaikan anggota Komisi C, I Wayan Puspa Negara. Dikatakannya, rencana PDAM Tirta Mangutama Badung memperluas jangkauan pelayanan di wilayah Kuta Selatan adalah langkah positif. “Sepanjang untuk kepentingan masyarakat Badung, kami siap memperjuangkan anggarannya di APBD nanti,” ujarnya, Kamis (16/5). Menurutnya, peremajaan utilitas yang dimiliki PDAM sudah seharusnya dilakukan. Pasalnya, umur jaringan sudah tua dan kadaluwarsa. Dia menyatakan tidak keberatan jika Pemkab Badung memberikan tambahan investasi untuk pengembangan pelayanan PDAM. “Saya rasa, Pemkab Badung sangat punya kemampuan untuk menambah investasi (seperti perhitungan PDAM).
Dengan catatan penambahan pelayanan dilakukan secara proposional sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Puspa Negara. Anggota dewan lainnya, Made Darma, juga mendukung langkah PDAM untuk menambah jaringan di Kuta Selatan. Mengingat saat ini masyarakat di Kuta Selatan masih mengalami krisis air bersih. “Kami dukung PDAM untuk menambah jaringan di Kuta Selatan, karena masyarakat di sana masih kesulitan air bersih. Kami di dewan siap memperjuangkan anggarannya,” tegasnya.
sumber : NusaBali