 |
| Dari 6 pasangan calon yang diusung PDIP ke Pilkada 2015 serentak, 9 Desember mendatang, 2 paket di antaranya termasuk pendatang baru. Mereka masing-masing I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (diusung PDIP tarung ke Pilkada Karangasem 2015) dan I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (diandalkan bertarung ke Pilkada Badung 2015). Sedangkan 4 pasangan lainnya berstatus incumbent (karena bertindak sebagai juara bertahan lantaran sebelumnya memimpin daerahnya periode 2010-2015), yakni paket Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Pilkada Tabanan 2015), I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Pilkada Bangli 2015), IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Pilkada Denpasar 2015), dan I Putu Artha-I Made Kembang Hartawan (Pilkada Jembrana 2015). |
DENPASAR - DPD PDIP Bali panggil seluruh pasangan calon yang akan diadu bertarung ke Pilkada 2015 di 6 daerah. Enam (6) paket calon yang 4 pasangan di antaranya berstatus incumbent, rencananya dikumpukan di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Sabtu (22/8) ini. Mereka dikumpulkan dalam rangka penguatan visi misi kandidat dengan melibatkan sekaligus 16 akademisi.
Dari 6 pasangan calon yang diusung PDIP ke Pilkada 2015 serentak, 9 Desember mendatang, 2 paket di antaranya termasuk pendatang baru. Mereka masing-masing I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (diusung PDIP tarung ke Pilkada Karangasem 2015) dan I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (diandalkan bertarung ke Pilkada Badung 2015). Sedangkan 4 pasangan lainnya berstatus incumbent (karena bertindak sebagai juara bertahan lantaran sebelumnya memimpin daerahnya periode 2010-2015), yakni paket Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Pilkada Tabanan 2015), I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Pilkada Bangli 2015), IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Pilkada Denpasar 2015), dan I Putu Artha-I Made Kembang Hartawan (Pilkada Jembrana 2015).
Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kusuma Kelakan, mengatakan 6 pasangan calon yang dipanggil ke Kantor Setretariat DPD PDIP hari ini semua wajib membawa visi misi mereka. “Visi misi pasangan calon masing-masing akan diperkuat dan dilengkapi para akademisi. Ada 16 akademisi yang akan dilibatkan guna memperkuat visi-misi kandidat,” ujar Alit Kelakan di Denpasar, Jumat (21/8). Menurut Alit Kelakan, 16 akademisi yang dilibatkan memperkuat visi misi kandidat ini berasal dari berbagai perguruan tinggan dan beragam disiplin ilmu. Namun, dia tidak merinci siapa saja 16 akademisi tersebut. Alit Kelakan hanya menyebut mereka itu akademisi yang sudah mumpuni. “Ya, nama-namanya besok (hari ini) saja. Pak Ketua DPD PDIP Bali (Dr Ir Wayan Koster MM) akan memberikan materi keterangan pers untuk media,” elaknya.
Yang jelas, kata Alit Kelakan, selain mengundang 16 akademisi, DPD PDIP Bali juga menghadirkan seluruh pengurus partai tingkat provinsi dan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, Fraksi PDIP DPRD Badung, Fraksi PDIP DPRD Tabanan, Fraksi PDIP DPRD Bangli, Fraksi PDIP DPRD Denpasar, Fraksi PDIP DPRD Jembrana, dan Fraksi PDIP DPRD Karangasem.
“Para anggota Fraksi PDIP dan pengurus DPD PDIP Bali kita undang semua. Ini penting untuk ajang konsolidasi dan sekaligus penguatan visi misi kandidat,” tegas mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 dan anggota DPD RI 2009-2014 Dapil Bali ini. Sementara itu, bocoran yang diperoleh, Jumat kemarin, ada sejumlah akademisi bergelar Profesor yang akan dihadirkan untuk memperkuat visi misi paket calon dari PDIP. Mereka, antara lain, Prof Dr dr Made Bakta (mantan Rektor Unud). Prof Dr I Wayan Windia (ahli Hukum Adat), Prof Dr Ir Ni Luh Kartini (pakar pertanian), hingga Prof Dr Nengah Dasi Astawa. Dari mereka ini, Prof Dasi Astawa termasuk pakar ayang dilibatkan saat uji kandidat di Koalisi Bali Mandara (Golkar-Demokrat-Gerindra) sebelumnya. Namun, Alit Kelakan membantah masuknya Prof Dasi Astawa ini bernuansa politik. “Yang kita pakai itu kepakarannyanya, walaupun dia sebelumnya dilibatkan di KBM,” tandas Alit Kelakan. Model penguatan visi misil kandidat oleh 16 akademisi bagi pasangan calon yang diusung PDIP ini juga beda dengan uji kandidat di internal Koalisi Bali Mandara (KBM) sebelumnya. Kalau di KBM, mengumpulkan kandidat untuk uji visi misi dan uji kelayakan oleh 11 akademisi sebelum mereka terpilih untuk didaftarkan ke KPU. Sebaliknya, kalau di PDIP ini, pasangan calon yang sudah resmi didaftarkan ke KPU yang diperkuat visi misinya oleh 16 akademisi.
KBM sendiri, sebagaimana diketahui, tidak utuh lagi dalam mengusung paket calon ke Pilkada 2015 di 6 daerah di Bali. Hanya di Denpasar dan Jembrana, KBM utuh diperkuat trio Golkar-Demokrat-Gerindra. Itu pun, pasangan calon yang sudah didaftarkan ke KPU, mendadak buyar karena ada kandidat yang tolak bertarung dan pilih mundur, yakni paket Ketut Suwandhi-Made Arjaya (Pilkada Denpasar 2015) dan Ketut Wirawan-Made Suardana (Pilkada Jembrana 2015).
Sedangkan di Badung, Golkar pidah dari Demokrat-Gerindra. Sebab, Golkar pilih dukung paket calon yang diusuyng PDIP yakni Giri Prasta-Ketut Suiasa, sementara Demokrat-Gerindra usung Made Sudiana-Nyoman Sutrisno ke Pilkada Badung 2015. Hal serupa juga terjadi di Pilkada Tabanan 2015. Golkar pilih pisah dari Demokrat-Gerindra, karena merapatkan dukungan ke pasangan Eka Wirysatuti-IKG Sanjaya (yang diusung PDIP), sementara Demokrat-Gerindra usung paket Wayan Sarjana-IB Komang Astawa Mertha. Di Bangli, lain lagi ceritanya. Demokrat-Gerindra mengusung paket IB Brahmaputra-Ketut Ridet, sementara Golkar tidak usung calon. Sebaliknya, untuk Pilkada Karangasem 2015, giliran Demokrat yang memisahkan diri dari Golkar-Gerindra, karena tidak merekomendasi paket calon. Padahal, Golkar-Gerindra usung pasangan Made Sukerana-Komang Kisid sebagai Cabup-Cawabup Karangasem. Sukerana-Kisid diskenariokan tarung segitiga melawan IGA Mas Sumatri-Wayan Artadipa (diusung NasDem-Hanura-PKPI) dan Wayan Sudirta-Made Sumiati (diusung PDIP).
sumber : nusabali
