![]() |
Nengah Wage (43) tampak menemani putrinya, Komang Dewi Alisia Putri (5), yang mengalami patah tulang di ruang angsoka 302 RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (12/1/2016). |
DENPASAR - Nengah Wage (43) seringkali terlihat mondar mandir di area Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, sembari menawarkan ponsel miliknya.
Ia hendak menjual ponsel tersebut demi membeli nasi bungkus.
"Saya jual 400 ribu untuk beli nasi bungkus," katanya.
Pria yang tinggal di Tabanan ini sudah 11 hari berada di ruang Angsoka.
Putrinya, Komang Dewi Alisia Putri (5), mengalami patah tulang di bagian paha kanan dan dirawat di ruangan tersebut.
Ia mengalami patah tulang akibat kecelakaan tunggal, ketika hendak merayakan Tahun Baru di Gianyar, Kamis (31/12/15).
Putrinya kini hanya bisa tertidur dalam kondisi kaki terikat, supaya tulangnya tetap berada di posisi yang benar.
Ia mengakui, setiap hari harus menggantungkan hidupnya dari belas kasihan orang.
"Biasanya saya dikasih uang atau nasi bungkus untuk makan dari penunggu pasien lain," jelasnya.
Wage yang mengaku sehari-hari bekerja mencari barang rongsokan ini, harus berpikir untuk mencari biaya operasi putrinya sebesar Rp 11 juta.
Sedangkan kartu JKBM yang ia miliki hanya bisa digunkan untuk biaya perawatan dan pengobatan.
"Dokter sudah menyarankan untuk dioperasi dengan biaya Rp 11 juta, tapi saya sama sekali tidak memiliki uang," keluhnya.
Sementara itu, istrinya hanya bisa tergolek lemas di atas kasur rumahnya karena mengidap penyakit lupus sejak dua tahun lalu.
sumber : tribun