Tajam, Terpercaya dan Apa Adanya
Home » , , , » Akankah Munculkan Kuda Hitam? Tandingi Koster dan Sudikerta

Akankah Munculkan Kuda Hitam? Tandingi Koster dan Sudikerta

Written By Dre@ming Post on Kamis, 04 Agustus 2016 | 7:04:00 AM

Dua partai papan tengah, Demokrat dan Gerindra, bisa jadi ancaman dalam skenario tarung head to head antara PDIP vs Golkar di Pilgub Bali 2018.Demokrat-Gerindra Jadi Ancaman di Pilgub 2018. Gbr Ist
DENPASAR - Demokrat-Gerindra bisa saja bergandengan, lepas dari Koalisi Bali Mandara yang digagas Golkar, untuk munculkan figur kuda hitam sebagai Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali.

Sejauh ini, PDIP sudah hampir pasti akan mengusung Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster sebagai Cagub ke Pilgub Bali 2018. Sedangkan Golkar dipastikan usung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, sebagai Cagub Bali 2018. Sudikerta diskenariokan akan diusung Koalisi Bali Mandara (yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra) untuk tarung head to head melawan Wayan Koster (diusung PDIP, yang kemungkinan didukung NasDem dan Hanura).

Dalam perkembangannya nanti, bukan tak mungkin Demokrat-Gerindra yang sebelumnya jadi mitra Golkar di Pilgub Bali 2013 jutsru melepaskan diri dari Koalisi Bali Mandara. Pengamat politik dan pemerintahan dari Undiknas Denpasar, Dr I Nyoman Subanda, mengatakan Demokrat-Gerindra sebagai parpol papan tengah dengan perolehan kursi ‘pas-pasan’ hasil Pileg 2014, mau tak mau harus berkoalisi untuk memenuhi syarat untuk mengusung paket calon ke Pilgub Bali 2018.

Jika bersatu, kata Subanda, Demokrat-Gerindra bisa membangun koalisi hebat untuk melahirkan paket calon ‘kuda hitam’. "Ya, Demokrat-Gerindra bisa menjadi koalisi hebat melahirkan paket kuda hitam, sepasang kandidat yang mereka usung mampu menyaingi Wayan Koster maupun Ketut Sudikerta," ujar Subanda di Denpasar, Selasa (2/8).

Subanda menegaskan, kalau Demokrat-Gerindra bersatu dan berkomunikasi dengan partai lain, mereka bisa menghasilkan figur alternatif di luar Wayan Koster dan Ketut Sudikerta di Pilgub Bali 2018. "Sebenarnya, mereka (Demokrat-Gerindra) justru punya peluang besar memenangkan pertarungan, kalau mampu memanage geologi politik saat ini," tegas akademisi kelahiran Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Demokrat dan Gerindra, menurut Subanda, memiliki kader elite dengan basis massa yang jelas untuk dimunculkan ke Pilgub Bali 2018. Demokrat punya Putu Supadma Rudana, kader asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat. Supadma Rudana meraih suara signifikan saat maju sebagai caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dalam Pileg 2014 lalu, sehingga kini jadi kandidat maju ke Senayan dengan status PAW buat menggantikan Jero Wacik atau Putu Sudiartana yang ditahan KPK akibat kasus korupsi.

Sedangkan Gerindra punya Ida Bagus Putu Sukarta, politisi senior asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang kini menjabat Ketua DPD Gerindra Bali. Selain itu, IBP Sukarta saat ini juga menjadi anggota Komisi X DPR RI 2014-2019 dari Fraksi Gerindra Dapil Bali.

"Memang kalau Demokrat dan Gerindra bawa ikon kader, ya orangnya harus yang sudah terbukti punya basis massa. Supadma Rudana dan Gus Sukarta adalah pilihan kalau bicara kader dan pembuktian punya investasi politik. Itu bagus, sebuah keberanian juga menaikkan harkat martabat partai," tandas Subanda.

Meski demikian, kata Subanda, Demokrat dan Gerindra tidak harus pasang label ‘kader harga mati’, ketika ada figur non kader yang bisa diusung buat menyaingi Wayan Koster (PDIP) dan Sudikerta (Golkar). Demokrat-Gerindra bisa bersatu memunculkan calon independen, misalnya dari tokoh TNI/Polri.

"Banyak tokoh independen dari TNI/Polri yang punya kemampuan dan basis massa di akar rumput. Mereka hanya belum terekspose di media saja. Mereka bisa saja menggoyang elektibilitas jago dari PDIP dan Golkar," ujar Subanda.

Ditambahkan Subanda, Demokrat dan Gerindra harus simulasikan paket-paket calon. Bisa saja kandidat independen nyalon melalui Demokrat atau sebaliknya lewat Gerindra. Jika kandidat yang diusung punya elektabilitas mumpuni, Demokrat-Gerindra bisa menggaet dukungan dari partai-partai papan bawah yang punya kursi di DPRD Bali hasil Pileg 2014, seperti PKPI dan PAN, bahkan mungkin NasDem dan Hanura.

Berdasarkan hasil Pileg 2014, hanya dua parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri alias tanpa berkoalisi di Pilgub Bali 2018. Pertama, PDIP yang mendominasi 24 dari total 55 kursi DPRD Bali 2014-2019 (kuasai 43,64 persen suara parlemen), Kedua, Golkar yang punya 11 kursi DPRD Bali (kuasai 20,00 persen suara parlemen). Sedangkan Demokrat hanya memiliki 8 kursi DPRD Bali (kuasai 14,54 persen suara parlemen), sementara Gerindra punya 7 kursi DPRD Bali (kuasai 12,72 persen suara parlemen). Sebaliknya, 4 parpol parlemen lainnya hanya memiliki total 5 kursi DPRD Bali (kuasai 9,10 persen suara parlemen).

Keempat parpol yang tergabung dalam Fraksi Panca Bayu DPRD Bali tersebut masing-masing NasDem (punya 2 kursi DPRD Bali atau kuasai 3,64 persen suara parlemen), Hanura (mempunyai 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parlemen), PAN (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parlemen), dan PKPI (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parlemen). Jika terjadi tarung head to head di Pilgub Bali 2018, empat parpol dari Fraksi Panca Bayu ini potensial gabung ke PDIP, sementara Golkar bergandengan dengan Demokrat-Gerindra di barisan Koalisi Bali Mandara (KBM).

PDIP sudah lebih awal memunculkan Wayan Koster sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018. Wayan Koster adalah politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020 dan sekaligus duduk di Komisi X DPR RI.

Sedangkan Golkar sudah mendaklarasikan Ketut Sudikerta sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018. Sudikerta merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali 2016-2021 dan masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali 2013-2018 (diusung Koalisi Bali Mandara dengan motor Golkar-Demokrat-Gerindra).

Menurut Subanda, warming up (pemanasan) jelang Pilgub Bali 2018 yang dilakukan PDIP dan Golkar dengan mengusung kader sendiri sebagai kandidat Cagub, meripakan sebuah kemajuan. Demokrat dan Gerindra juga sudah mulai mewacanakan usung kader sendiri, namun harus melalui koalisi, karena perolehan suaranya tidak cukup untuk usung paket calon secara mandiri.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali, IBP Sukarta, menyatakan pihaknya tidak mengkultuskan nama-nama terkait Pilgub Bali 2018. “Belum ada mengarah ke nama-nama calon, apalagi mengkultuskan satu nama. Gerindra masih wait and see (menunggu dan melihat, Red),” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi secara terpisah, Selasa kemarin.

Gus Sukarta menegaskan, Gerindra punya mekanisme. Selaku Ketua DPD Gerindra Bali, Gus Sukarta sudah menegaskan agar semua kader mengikuti mekanisme di partai. Walaupun muncul aspirasi usung kader, tetap juga ada proses dan mekanisme. “Kepada semua kader, saya tegaskan mekanisme yang dipakai,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 dari Fraksi Gerindra ini.

Sayangnya, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, belum bisa dikonfirmasi terkait gerakan menuju Pilgub Bali 2018. Saat dihubungi per telepon, Selasa kemarin, ponselnya bernada mailbox. Informasinya, Mudarta sedang berada di Australia.

Sedangkan Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana , menyatakan partainya masih fokus dulu menghadapi Pilkada Buleleng 2018. Kalaupun ada wacana-wacana soal Pilgub Bali 2018, Demokrat akan menunggu petunjuk DPP dalam berproses. “Dalam hal ini, Ketua Umum DPP Demokrat Pak SBY akan kita mintakan pendapat. Sekarang fokus dulu di Buleleng,” ujar Supadma Rudana.










sumber : NusaBali
Share this article :

Dunia Bintang School

Visitors Today

Recent Post

Popular Posts

Post!!

Bunga Kamboja Kelopak 4 Datangkan Rejeki Dan Keberuntungan, Fakta/Mitos?

Di balik penampilannya yang cantik, ternyata ada banyak hal mistis dan mitos di balik bunga kamboja. Apa saja fakta dan mitos bunga kamboja?...

The Other News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ungasan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen