Rabu, 4 April 2012, 04:49
Bangkok |
Lepas dari persoalan tersebut, Mesir mengatakan perjalanan yang telah dilakukan benar-benar menambah wawasan para peserta terutama dalam hal infrastruktur. Dirinya mengaku sangat takjub dengan keadaan pariwisata yang ada di Bangkok. Pasalnya dengan ramainya wisatawan yang datang, lalu lintas tetap saja lancar. Ini mengakibatkan dirinya bersama 55 peserta lainnya membandingkan dengan keadaan lalu lintas
daerah wisata khususnya yang ada di Bali.
daerah wisata khususnya yang ada di Bali.
“Bali katanya maju pariwisatanya, menurut saya belum, masih perlu kita kembangkan. Kalau keunikan budaya Bali, iya saya akui keunikannya,” ucap Mesir yang merupakan Perbekel Kutuh, Selasa (3/4).
Bahkan, rencana pembangunan jalan di atas perairan (JDP) yang kali ini telah mulai dilakukan menjadi sorotannya. Katanya, dalam pembangunan JDP ini harus dilakukan perencanaan yang matang, khususnya dalam hal jalur putar alternatif jika pertemuan antara ujung JDP dengan jalan Bypass Ngurah Rai malah mengakibatkan penumpukan armada di Nusa Dua.
“Kalau di sana, tempat yang akan dikembangkan itu, yang dibongkar pertama adalah jalan. Kalau di Bali kan lain, setelah ramai baru bikin jalan. Ini telat,” kata Mesir. Tak hanya itu, pengembangan bandara juga menjadi perbandingan baginya. Menurutnya, jika Bali ingin tetap menomorsatukan pariwisata, bandara perlu lebih dikembangkan. Pasalnya, bandara yang ada di Bangkok sangat mendukung pariwisata karena memiliki dua landasan.
Mesir juga menuturkan bahwa di Bangkok tidak ada polisi yang berkeliaran untuk memantau keamanan lalu lintas. Di sana yang dipergunakan adalah CCTV, jadi keadaan lalu lintas dapat terus terpantau dengan lebih mudah.
Setelah ditanya pelajaran yang diterima khususnya untuk desa, Mesir menyimpulkan infrastruktur dalam hal ini jalan adalah hal yang pertama yang harus direncanakan sebelum melakukan pembangunan di bidang lainnya. “Sebelum investor merambah Kutuh, jalan-jalan yang perlu dibuka,” ucapnya.
Namun, Mesir mengaku tidak mengagumi secara penuh Bangkok, karena dari perjalanan yang dilakukan, masih ditemukan kabel-kabel listrik yang semrawut sama seperti di Bali.
sumber : NusaBali