Senin, 4 Juni 2012 | 05:49
 |
| Rektor Unud, Prof Dr dr I Made Bakta SpPD (KHOM) |
Presiden BEM Unud, Elbinsar Purba, mengatakan, rencana kenaikan biaya perkuliahan disebut sangat tinggi dan akan memberatkan khususnya kepada mahasiswa baru. “Kenaikan ini berkisar hingga 300 persen, pengumumannya sudah keluar di web kampus seminggu lalu,” ungkapnya, Minggu (3/6) kemarin. Selain itu, rencana kenaikan ini juga sudah dituangkan dalam surat edaran. “Sebetulnya rencana kenaikan ini diberlakukan tahun depan, tapi tidak tahu mengapa Udayana (Unud) malah menerapkan sekarang. Kami kira ini kebijakan yang sangat dipaksakan,” ujarnya didampingi Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Putu Heri Indrawan.
Dalam surat yang ia terima, rencana kenaikan ini akan berlaku untuk semua Fakultas di Unud. Rincian kenaikan itu ada pada biaya Sumbangan Operasional Pendidikan (SOP), dan Sumbangan Pembangunan Infrastruktur (SPI). Seperti Teknik Informatika, biaya SOP yang awalnya Rp 500 ribu menjadi Rp 1 juta. Kemudian untuk Fakultas Ekonomi yang tahun sebelumnya tidak ada biaya untuk SOP tahun ini semua jurusan dikenai biaya yang sangat beragam mencapai Rp 1,6 juta. Untuk pembiayaan ada SPI juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan seperti Fakultas MIPA Jurusan Teknik Informatika yang tahun lalu hanyaRp
10 juta kini menjadi 15 juta, kemudian Program Studi Matematika dari Rp 2,5 juta menjadi Rp 4,5 juta.
10 juta kini menjadi 15 juta, kemudian Program Studi Matematika dari Rp 2,5 juta menjadi Rp 4,5 juta.
Peningkatan paling mencolok adalah Pendidikan Dokter yang tahun kemarin SPI hanya Rp 25 juta kini menjadi Rp 40 juta. Bukan hanya itu saja, kenaikan ini juga berimbas dengan biaya per semester yang akan ditanggung oleh mahasiswa baru nanti. “Seperti Fakultas Hukum yang tahun kemarin biaya per semester Rp 830 ribu sekarang akan naik menjadi Rp 2,5 juta, fakultas yang lain juga sama, biaya pendidikan per semester naik semua,” urainya.
Kenaikan kata dia, tertinggi pada poin Sumbangan Pembangunan Infrastruktur dan Sumbangan Operasional Pendidikan. “Kalau SPP-nya tidak naik, tapi biaya-biaya lain yang dibayar per semester naik,” imbuhnya.
Terkait dengan hal ini pihaknya juga sudah mulai menggalang dukungan terhadap mahasiswa seperti pada tingkat fakultas dan jurusan. Apakah akan ada aksi lanjutan seperti demonstrasi? “Kita lihat nanti, kita masih bicarakan soal ini dulu,” jelasnya.
Dikonfirmasi via ponselnya Rektor Unud, Prof Dr dr I Made Bakta SpPD (KHOM), tidak membantah adanya rencana kenaikan ini. “Tapi masih belum kita fix-kan, kita masih akan bicarakan di rapat Senat tanggal 7 (Juni, red) nanti,” ungkapnya. Untuk itulah kepastiannya masih harus ditunggu termasuk besaran rencana kenaikan tersebut. “Walaupun tidak sekarang, tahun depan juga akan naik, tidak ada bedanya tahun depan dengan sekarang,” imbuhnya. Menurutnya ada beberapa kenaikan yang saat ini masih dibicarakan dengan civitas kampus. “Tapi ini sudah kita bicarakan dengan dekan, mahasiswa, kenaikannya tidak terlalu signifikan dan tidak terlalu besar,” jelasnya.
sumber : NUSABALI
