Rabu, 19 September 2012, 08:09
MANGUPURA - Setelah Pecatu, Kuta Selatan, kali ini giliran warga Desa Ungasan, Kuta Selatan, yang 
repot lantaran air bersih PDAM tidak tersalurkan secara maksimal. Bahkan, untuk mendapatkan air bersih, warga harus begadang menunggu pasokan air yang mengalir melalui saluran pipa PDAM.
repot lantaran air bersih PDAM tidak tersalurkan secara maksimal. Bahkan, untuk mendapatkan air bersih, warga harus begadang menunggu pasokan air yang mengalir melalui saluran pipa PDAM.
“Mati (aliran airnya) sudah hampir dua mingguan. Air hanya hidup kecrat kecrit. Masyarakat kami begadang nunggu air yang kadang-kadang mengalir jam dua hingga tiga pagi. Habis itu, airnya langsung mati lagi,” tutur Perbekel Desa Ungasan I Wayan Sugita Putra, ketika dikonfirmasi, Selasa (18/9). Menurutnya, warganya banyak yang dating kepadanya mengeluhkan
keadaan tersebut.
keadaan tersebut.
Setelah disampaikan pada pihak PT Tirtaartha Buanamulia (PT TB) selaku mitra PDAM Bandung dalam pengadaan air bersih, kabarnya hal ini merupakan pengaruh dari kerusakan pada sebuah mesin yang khusus melayani wilayah Ungasan. Sugita sangat menyayangkan keadaan ini. Bahkan menurutnya, sudah hampir enam bulan ini PDAM Badung tidak bisa melayani masyarakat dengan optimal dan profesional. “Kalau masyarakat lambat bayar, dikenai denda. Tapi kalau masyarakat mengeluh tidak dapat air, responsnya sangat lambat. Masyarakat sangat, sangat, tidak nyaman dengan keadaan ini. Ini benar-benar lambat ditangani,” ujar Sugita. Ditanya mengenai pemberitahuan perihal gangguan pasokan air itu, Sugita dengan tegas menyatakan tidak ada sama sekali. “Warga kami secara umum di Ungasan, semua mengeluh dan resah karena pasokan air PDAM ke Ungasan tidak maksimal dan mati berminggu-minggu,” tegasnya.
General Manager PT TB Daniel J Fony ST MM yang dikonfirmasi, Selasa kemarin, mengemukakan, dari empat pompa yang ada, sebuah pompa diakui menjadi penyebab keluhan warga di Ungasan. “Ada pompa 20 liter per detik yang rusak dan mati,” ucapnya. Namun ditegaskannya, hal ini telah ditindaklanjuti dengan penggantian pompa baru. Kerusakan pada pompa ini baru diketahui setelah dilakukan pengangkatan mesin pompa dari kedalaman 180 meter beberapa hari setelah perayaan Kuningan. “Sudah mulai tiga hari lalu kami lakukan penggantian, mudah-mudahan besok sudah normal. Semua sudah kami ganti baik itu motornya serta pompanya. Semuanya kami ganti yang baru,” tambahnya.
Diakui pula oleh Daniel, pasokan air menuju Ungasan memang sempat terganggu selama beberapa hari. Namun dalam hal gangguan pasokan air yang dirasakan warga secara parsial ini, pihak PT TB sudah sempat memberikan penjelasan. “Warga sudah datang ke sini, kami juga sudah berikan penjelasan. Warga pun maklum dengan hal ini,” tuturnya seraya menegaskan pihak PT TB tidak menganaktirikan pelayanan kepada masyarakat terkait adanya tudingan PT TB lebih condong memberikan pelayanan kepada vila maupun hotel.
Keluhan warga Ungasan soal pasokan air PDAM tersebut diterima melalui rubrik Kenken Ne edisi Selasa (18/9).
Dre@ming Post______
sumber : NusaBali
