 |
| Baliho bergambar Stadion Pecatu |
MANGUPURA - Baliho bergambar sketsa stadion berukuran 2X2 meter terpampang di atas lahan kosong di kawasan Desa Cenggiling, Pecatu, Badung.
Lahan yang terdapat kandang sapi ini, bakal dibangun stadion bertaraf internasional. Di lahan ini pula, konon kabarnya klub elite Eropa, termasuk Manchester United, mengantri untuk bermain di stadion tersebut.
"Balihonya baru dipasang sekitar dua bulan lalu," kata seorang warga yang tinggal di samping lokasi baliho, Jumat pekan lalu. Bahkan dalam dua minggu ini sejumlah alat berat sudah diturunkan untuk menggali dan membuat jalan.
Hal ini juga terlihat dengan sisa material berupa batu kapur putih yang masih berserakan. "Kami memang sudah tahu kalau mau bikin stadion tapi kepastiannya kapan kami belum tahu," imbuhnya.
Dalam baliho ini terdapat tulisan besar yang berbunyi: "Mohon doa restu, pembangunan stadion international Bali Mandara". Lahan di kawasan ini sebagian besar dibiarkan kosong sebagian kecil terlihat ada kandang sapi.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Bali, I Ketut Wija, mengatakan rencana pembangunan stadion prosesnya sudah mulai berjalan.
"Kita sudah kirimkan soal rencana ini ke Kementerian PU (Pekerjaan Umum), Kementerian Pemuda dan Olahraga. Termasuk sketnya juga sudah kita kirimkan ke pusat," kata Wija.
Hal ini juga dilakukan untuk memastikan mekanisme pembiayaan mega proyek yang pendanaannya diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
"Jadi kami menunggu apakah dibiayai pemerintah atau dikerjasamakan antara pemerintah dengan pihak swasta," imbuhnya.
Pihaknya mengutamakan agar proyek tersebut dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun jika pemerintah tidak mampu, maka pihaknya akan melemparkan proyek itu ke pihak swasta. Terlebih banyak minat dari pihak swasta terkait pendanaan.
Lahan 11 Hektare
Jika proyek itu berjalan, maka direncanakan stadion ini akan berdiri di atas lahan seluas 11 hektare. Lahan ini milik Pemprov Bali. Kapasitas tempat duduk untuk stadion ini sebanyak 40 ribu orang.
"Fasilitasnya lengkap, akan kita integrasikan antara stadion sepakbola dan sport center, jadi ada kolam renangnya, basket, dan fasilitas lain," ulasnya.
Untuk stadion sepakbola, fasilitas yang dipastikan ada adalah tribun VIP, tribun sporter, tribun media, ruang medis, hingga ruang khusus untuk wasit layaknya stadion berstandar FIFA.
Dia optimistis jika proyek besar ini berjalan, maka bisa makin menggairahkan sepakbola Bali serta Indonesia. Apalagi sebelumnya sudah banyak tawaran dari klub-klub elite Eropa yang ingin main di Bali.
"Ada dari Inggris Manchester United, kemudian klub paling terkenal di Italia juga ingin main di sini," terangnya, yang menyebut klub asal Italia tersebut adalah Juventus.
Tawaran itu kata dia datang beberapa waktu lalu. Hanya karena Bali tidak punya stadion berstandar internasional maka tidak bisa main di Bali. "Banyak lagi klub lainnya," akunya yang lupa nama klub lainnya tersebut.
Namun demikian pembangunan ini dilakukan secara bertahap, pihaknya juga tengah melakukan kajian kelayakan dari faktor alam dan lingkungan serta sosial.
"Saya kira lokasi ini sangat strategis kalau dikaitkan dengan kawasan pengembangan bisnis, karena banyak hotel juga di sana," ungkapnya.
Untuk makin memantapkan proyek tersebut, pihaknya sudah mengirimkan tim ke sejumlah stadion seperti ke Korea Selatan dan Stadion Jakabaring Sriwijaya di Palembang serta Si Jalak Harupat Bandung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali Astawa Riadi mengatakan pembangunan stadion jika nanti berjalan akan dilakukan secara bertahap.
"Sketsa awal sudah ada, ini sket kasarnya, nanti secara bertahap (disempurnakan)," katanya.
Prosesnya tahun 2015 nanti akan diselesaikan studi kelayakan atau feasibility study (FS). "Setelah ada kepastian termasuk pendanaannya langsung dikerjakan," ulasnya. Namun dia tidak berani memastikan berapa lama proses pengerjaannya termasuk kapan tepatnya dimulai.
Stadion Memprihatinkan
Sementara untuk kondisi stadion-stadion di Bali praktis hanya Stadion Dipta Gianyar yang bisa digunakan meskipun dengan catatan perlu perbaikan.
Stadion kebanggaan krama Gianyar kini sudah dialokasikan Rp 5 miliar untuk renovasi. Klub Indonesia Super League (ISL), Bali United Pusam, akan bermarkas di Stadion Dipta.
Stadion lain yang cukup besar seperti Stadion Ngurah Rai bahkan kondisinya sangat memprihatinkan. Pantauan, rumput lapangan sebagian besar sudah gundul.
Tribun penonton terlihat ditumbuhi rumput liar setinggi 50 cm. Rumput ini menguasai tribun selatan, timur, dan utara. Praktis hanya tribun barat saja yang difungsikan sebagai tribun VIP yang cukup layak digunakan.
Selain tribun, lampu penerang stadion juga terihat rusak, kondisi tiang lampu bahkan usang. Bukan hanya itu saja, pagar pembatas di tribun penonton sebelah selatan juga miring bahkan nyaris roboh. Kondisi drainase juga beberapa titik jebol.
Informasi terakhir, stadion ini akan segera direnovasi oleh Pemprov Bali. Nantinya Stadion Ngurah Rai akan menjadi home base PS Badung yang mulai musim ini berlaga di Divisi Utama.
sunber : tribun
